gelembung

Selasa, 25 Juni 2013

Jumat, 21 Juni 2013

KETEP PASS

Obyek Wisata Ketep Pass dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.
Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area sekitar 8000 m persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor.
                Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.
GARDU PANDANG
Berupa 2 buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter.Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar Obyek.
KETEP VULKANO THEATRE
Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya,jalur-jalur pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan dahsyat Gunung Merapi,
KETEP VULKANO CENTRE
Sebuah gedung yang disebut museum dangan luas kurang lebih 550 m persegi.Sebuah museum vulcanologi yang didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini lahar Gunung Merapi
AREAL PARKIR
Areal parkir yang luas dan cukup memedai untuk menampung Bus besar.
PELATARAN PANCA ARGA
Panca Arga mempunyai arti Lima Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet.
Selain kelima Gunung tersebut pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung Pring,Bukit Menoreh,Bukit Telo Moyo dll.

RESTAURANT KETEP PASS
Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan diRestaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
TEROPONG
Sebanyak dua buah yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung yang lain.
MUSHOLA

Luas bangunan mushola kurang lebih 10 m persegi dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat wudlu dan toilet.
KETEP VULCANO THEATREPELATARAN PANCA ARGAGARDU PANDANG

Kamis, 20 Juni 2013

wisata jepang

Pariwisata Di Jepang

Dalam menikmati keindahan pemandangan saat melakukan pariwisata di Jepang yang memadukan antara modern dan klasik kuno dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya, hal ini sudah dapat terhubung dengan kereta cepat yang disebut dengan shinkasen yang kecepatannya lebih dari 200 mil per jam. Beberapa daftar objek wisata di Jepang yang  perlu Anda ketahui :

Shinjuku
Biasanya tempat ini menjadi tempat favorit kunjungan wisatawan yang pertama. Ini merukupan distrik pencakar langit yang ramai dan sekaligus terbesar di Tokyo. Sejak dari tahun 1870-an, tempat objek ini terus menambahkan bangunan menara yang baru dan terdapat stasiun dari kereta api komuter yang juga sebagai system transit yang paling sibuk, dengan hampir 2 juta penumpangnya dalam satu hari. Di kota ini  juga kita bisa menjumpai tempat pariwisata di jepang untuk belanja dan kehidupan malam. Banyak yang mengunjungi Shinjuku Park Hyatt, salah satu hotel yang terkenal karena dipakai syuting untuk film Lost in Translation.
Ginza
Tempat ini merupakan tempat pariwisata di jepang selanjutnya yang dikunjungi. Tempat ini terkenal dengan tempat belanja yang murah di toko-toko yang mewah pula. Di toko-toko belanja di Ginza, Anda bisa mendapati butik produk merek terkenal dan mewah dari seluruh dunia.
Ueno Park
Jepang sangat terkenal dengan bunga sakuranya yang sangat indah. Bila Anda ingin menikmati keindahan dari bunga sakira ini, datanglah ke Ueno Park disaat musim semi yang hanya terjadi di antara bulan Maret hingga Mei.  Ueno Park sendiri memang merupakan tempat yang terkenal dan juga dinikmati sebagai tempat pariwisata di Jepang yang diminati dalam melakukan hanami. Hanami adalah piknik sambil menikmati bunga sakuranya.
Gunung Fuji
Dulu gunung fuji merupakan gunung vulkanik yang berasa dari seribu abad silam. Pemerintahan jepang menyediakan prasarana pendakian gunung dari trek menuju puncak , dan post-post pemantauan yang juga disediakan. Jadi gunung fuji yang tingginya adalah 3776 m tidak akan terasa berat untuk dijelajahi oleh pendaki amatir sekalipun. Biasanya pendakian dilakukan dari bulan April sampai bulan Agustus, karena pada bulan-bulan itu cuaca sangat bagus dan bersahabat bagi pendaki dan juga tourist yang ingin menikmati keindahan dari gunung fuji. Orang jepang baianya memanggil gunung fuji dengan sebutan Fuji san. San merupakan panggilan layaknya kepada orang.
Posted in: Tempat Wisata Di Jepang.
Tagged: pariwisata jepang · pemandangan alam jepang · pemandangan jepang · Tempat Wisata Di Jepang · tempat wisata jepang · Wisata Jepang

Negara jepang adalah Negara kepulauan dengan 3.000 buah pulau. Jepang juga dikenal dengan kepulauan yang penuh dengan kegiatan gung berapi. Sumber alam yang dimiliki Negara dengan luas daratan 373.000 km2 dan 5.000 km2 luas lautan yang terbatas. Sementara itu, biji-biji yang mengandung logam sulit diproses karena memiliki kandungan rendah. Satu-satunya kelimpahan yang dimiliki Jepang adalah hutan yang mencakup 70 persen luas daratan di Negeri matahari terbit itu. Hebatnya, Jepang yang sadar lingkungan, tidak menggunakan hutannya secara luas. Dengan kondisi geografis seperti ini, akhirnya jepang tergolong sangat prima mengelola pertanian dan perikanan.

Negara Jepang menjadi contoh yang baik bagaimana Negara dengan terbatasnya  sumber daya alam namun bisa menjadi Negara kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat. GDP nominal jepang pada tahun 2007 mencapai 38.300 dollar Amerijka. Bayangkan dari tahun 1960-an sampai 1980-an jepang mengalami apa yang dikenal dengan keajaiban jepang. Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 10 persen pada tahun 1960-an, lima persen pada tahun 1970-an dan empat persen pada tahun 1980-an. Keberhasilan Negara ini semua dicapai oleh Jepang karena mereka menjadi Negara yang menciptkan nilai tambah besar bagi setiap produk yang mereka tawarkan ke dunia. Jepang mengandalkan ekspor produk-produk dengan nilai jual yang lebih tinggi, seperti mesin dan peralatannya kendaraan bermotor, semi konduktor, dan bahan kimia. Jepang terkenal dengan perusahaan-perusahaan besar ternama di dunia. Dan juga Jepang memiliki perusahaan-perusahaan jasa yang begitu terkenal.

Kekayaan negara jepang saat ini diraih melalui usaha yang tidak mengendalikan pengelolaan sumber daya alam. Jepang mmeiliki kemampuan menciptakan nilai tambah melalui inovasi teknologi penuh soptstikasi dengan nilai jual lebih tinggi dipasaran Internasional. Peran besar Jpeng sebagai kekuatan ekonomi kedua terkuat didunia menunjukkan pasar internasional menerima produk-produk Jepang.

Kegilaan bekerja penduduk Negara Jepang meneyebabkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat mereka bekerja. Mereka lebih suka berada di tempat kerja daripada duduk bersantai di rumah. Waktu orang Jepang bersama-sama keluarga sangat terbatas. Namun bagi yang berumah tangga dan berkeluarga situasi ini tidak menimbulkan banyak masalah. Istri mereka sudah terbiasa dan dapat menerima situasi ini. Oleh karena itu jarang sekali terjadi perceraian yang disebankan oleh kegilaan bekerja suami mereka. Istri-istri orang penduduk Jepang merasa bangga bila suami mereka gila kerja dan bekerja keras. Ia menjadi kebanggaan seluruh keluarga karena ia menjadi pertanda status social yang tinggi.

Sebagai salah satu Negara maju di Asia Timur, Jepang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat menarik. Gunung Fuji, bunga sakura, dan shinkansen merupakan simbiol Negara terpadat penduduknya di dunia ini. Keindahan gunung Fuji yang ditutupi Salju begitu dibanggakan oleh masyarakat Jepang. Bunga sakura yang bermekaran pada setiap musim semi menjadi objek yang bermekaran pada setiap musim semi menjadi objek tontonan tahunan yang tidak pernah membosankan dalam wisata ke Jepang. Sementara alat transportasi hampir menyamai kecepatan pesawat, merupakan bukti dan jadi salah satu ikon dari kemajuan teknologi mereka. Upacara minum the (chonayu), seni merangkai bunga (ikebana), atauu seni melipat kertas (origami) merupakan produk budaya tradisional Jepang yang sudah dikenal masyarakat Indonesua, terutama pembelajar dan peminat Kejepangan. Selain itu, produk budaya popular Jepang pun tidak kalah menariknya game dan anime yang begitu lekat dalam keseharian anak-anak Indonesia.

Keindahan awalm kemajuan teknologi an kebudaayn tradisional berpadu dan bertumbuh di dalam masyarakatnya secara harmonis. Hal itu betul-betul dipahami karena mereka memiliki keinginan dan kesadatran yang tinggi dalam menghargai alam, melestarikan warisan leluhur dan meberdayakan potensi yang mereka miliki secara maksimal. Salah satu yang bisa kita dapatkan dan kita nikmati ketika wisata ke Jepang adalah ikebana. Ikebana atau senni merangkai bunga gaya Jepang itu indah, tak perlu diragukan lagi. Sehingga banyak orang yang ingin belajar untuk membuatnya. Tapi belum banyak orang yang mengetahuinya, bahwa ikebana dapat juga mencerminkan gejolak jiwa. Bahkan dapat pula menmbuhkan cinta alam.

Bila kita wisata ke Jepang, hampir semua orang tahu Ikebana adalah seni merangkai bunga gaya Jepang. Indonesia pun sudah mulai mengenalnya sejak tahun enampuluhan. Kesenian jepang ini mendapat banyak perhatian di Indonesia karena sangat menarik. Seni merangkai bunga unu bukan asal merangkai atau sekadar terlihat sudah pantas. Tetapi ada aturan serta struktur sendiri. Gejolak jiwa dapat mempengaruhi pembuatan ikebana.

Selain ikebana. Ada tempat wisata ke Jepang yang memukau juga, beberapa diantaranya adalah :

Toko Disneyland. Tempat wisata Jepang yang satu ini sangatlah cocok bagi anak-anak. Karena disini dipenuhi dengan tempat-tempat hiburan. Dan segala hal yang berhubungan dengan Disney ada disini, khususnya tentang kartun.
TokoDisneysea. Disini semua hal tentang laut dapat di lihat dan dinikmati di objek wisata ke Jepang yang satau ini.
Ikspiari adalah toko perbelanjaan Toko Disney Resort.
Posted in: Tempat Wisata Di Jepang.
Tagged: kota jepang · pariwisata jepang · pemandangan alam jepang · pemandangan jepang · Tempat Wisata Di Jepang · tempat wisata jepang · Wisata Jepang

Tempat Wisata Di Jepang
Apr 5th, 2010 by Wisata Jepang. 1 comment
Wisata ke Jepang mungkin merupakan salah satu wisata atau tour yang paling menyenangkan dalam hidup Anda. Jepang memiliki kebudayaan yang kental, pemandangan wisata yang bagus, dan juga kehidupan yang modern.

Berikut ini beberapa tempat pariwisata di Jepang yang mungkin perlu Anda kunjungi bila Anda melakukan tour ke Jepang baik tour sendiri maupun dengan paket tour ke Jepang.

Ariake/Odaiba



Terletak di tengah kota Tokyo Bay di tanah reklamasi, Ariake merupakan daerah terbuka yang luas dihiasi dengan monolitik, bangunan futuristik. Skala bangunan dan lansekap adalah pikiran-boggling. Seluruh hutan telah ditransplantasikan, dan proyek tersebut masih dalam pembangunan. Di pusat gambar, Anda dapat melihat perbedaan yang beberapa tahun dapat membuat. Anda bisa mendapatkan ke Ariake dengan menggunakan metode garis Yurikamome dari Shimbashi. Ini kereta ulang-alik otomatis yang dijalankan di ban karet. Jika Anda berniat untuk mendapatkan dan mematikan lebih dari sekali, ¥ 800 melewati hari adalah kesepakatan yang baik. Pada tahun 2003, sebuah jalur kereta baru, Rinkai-sen, mulai dari pelayanan kepada O-Daiba/Ariake Osaki. Walaupun jauh lebih cepat daripada Yurikamome, perjalanan kereta masih 10 menit biaya 320 ¥!

Juga di daerah ini adalah Fuji Television Building. Ini sebenarnya terletak di suatu tempat bernama O-Daiba, bersama dengan perbelanjaan besar / restoran deck disebut kompleks. Banyak konstruksi yang terjadi sehingga ini merupakan daerah untuk mengawasi. Bahkan ada sebuah replika kecil dari Patung Liberty di sini.




Pada tahun 1999, pusat perbelanjaan lain yang disebut pallete Town dibuka di O-Daiba. Seiring dengan taman hiburan dan ruang pameran Toyota, ada pusat perbelanjaan katering untuk perempuan disebut “Venus Fort”. Saya telah diberitahu bahwa ia menyerupai Forum di Las Vegas. Pada tahun 2000, Aqua City Mall dibuka di samping dek.

Tokyo DisneySea

 
Main Entrance with Aquasphere
Pada musim gugur 2001, Tokyo DisneySea membuka sebelah Tokyo Disneyland (DisneySea, Disneyland, get it?). DisneySea unik ke Jepang. Butuh waktu 13 tahun untuk membangun dengan biaya sebesar $ 3 miliar, dan itu menunjukkan. Perhatian terhadap detail dan rekayasa yang masuk ke tempat ini adalah pikiran-boggling.

Tips:
Pergi di hari kerja. Akhir pekan dikatakan sangat padat.
Membeli tiket di muka letaknya mudah tapi tidak diperlukan jika Anda datang lebih awal (sekitar 1 jam sebelum membuka: memeriksa kali di web).
Sprint (ya, jalankan) ke Lost River Delta ketika taman terbuka untuk mendapatkan FastPasses untuk perjalanan Indiana Jones. Lalu segera pergi ke Storm Rider di Port Discovery dekatnya. Lalu naik feri kembali ke Harbor Mediterania (tidak harus penuh) dan lakukan beberapa tempat perbelanjaan awal Anda.
Setelah 2 jam berlalu Anda bisa mendapatkan FastPass berikutnya dan harus.
Atraksi di Pantai Arab tidak begitu menarik. The Little Mermaid musik layak melihat.

Makan pagi untuk menghindari orang banyak. Restoran di DisneySea mungkin sedikit mahal, tapi saya belum kecewa belum.

wisata pacitan

Pesona Wisata Pacitan
 

Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º 55′ – 111º 25′ Bujur timur dan 7º 55′ – 8º 17′ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389,87 Km² atau 138.987,16 Ha.

Luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %, gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang Selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.

Obyek-obyek wisata di Kabupaten Pacitan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa katagori antara lain:

1. Obyek wisata yang sudah dibangun dan telah memberikan kontribusi bagi pendapatan masyarakat dan daerah antara lain: Pantai Teleng Ria, Pantai Tamperan, Goa Gong, Goa Tabuhan, Pemandian air hangat dan Pantai Srau.

2. Obyek wisata yang mempunyai prospek yang baik perlu pengangan dan pembangunan yang konseptual seperti Pantai Klayar, Pantai Watukarung, Pantai Srau, Pantai Sidomulyo, Luweng Jaran dan Luweng Ombo serta kegiatan atraksi wisata seperti Ceprotan, Tari Khetek Ogleng dan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman.

3. Obyek wisata lainnya yang menjadi wahana pelengkap kepariwisataan baik itu Goa dan Obyek wisata Sejarah dan sebagainya.

Obyek Wisata

A. 1. Pantai Teleng Ria
 
Pantai ini menghadap ke Pantai Selatan dengan hamparan Pasir Putih sepanjang kurang lebih 3 Km. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke lokasi wisata hanya 3,5 Km, dan dapat dengan mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Berbagai sarana yang telah dibangun antaara lain adanya Gardu Pandangn untuk menikmati desiran ombak laut selatan, Kolam Renang dan Arena Bermain Anak-anak, Penginapan Serba Guna Bonggo Budoyo dann Aareal Perkemahan, arena Pemancingan, dan makanan khas Pacitan.selain itu pantai ini digunakan juga untuk Tempat Pendaratan Ikan (TPI) sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar.

2. Pantai Srau
 
Pantai Srau berada di wilayah kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan, yang jaraknyaa kurang lebih 25 Km ke arah barat kota Pacitan dapat dilalui dengan kendaraan umum dan pribadi. Pantai yang berpasir putih ini sangat cocok untuk kegiatan arena pancing samodra.

3. Pantai Klayar
 
Pantai Klayar berada di wilayah kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, yang jaraknya kurang lebih 35 Km ke arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki suatu keistimewaan yaitu adanya seruling laut yang sesekali bersiul di antara celah batu karang dan semburan ombak.

Di samping itu juga terdapat Air Mancur Alami yang sangat Indah. Air mancur ini terjadi karena tekanan ombak airu laut yang menerpa tebing karang berongga. Air muncrat yang dapat mencapai ketinggian 10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda.

4. Pantai Sidomulyo
 
Pantai ini terletak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirajo yang berjarak 50 Km dari Ibu kota Kabupaten dan dapat dijangkaru dengan segala jebis kendaraaan.

Pantai dengan pasir putihnya menghadap ke pantai selatan yang panjangnya 2 Km.

5. Goa Gong
 
Goa dengan stalagtit dan stalagmit yang konon terindah se Asia Tenggara mempunyai kedalaman kurang lebih 256 m, selain itu mempunyai 5 sendang yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, sendang Kamulyan, dan sendang Ralung Nisto yang kono memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Keindahan Stalagnit dan stalagmitnya sangat memukau diabadikan dengan nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin.

Goa ini terletak 30 Km arah barat kotak Pacitan tepatnya desa bomo kecamatan Punung dan dapat dengan mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan.

Fasilitas yang tersedia adalah souvenir, rumah makan, Tempat Parkir, MCK, Musholla.

6. Goa Tabuhan
 
Dinamaka Goa Tabuhan karena stalagtit dan stalagmitnya pesinden atau waranggono. Dengan keunikannya tersebut Goa ini telah dikenal luas, hingga saat ini pun juga masih banyak dinikmati wisatawan maupun seniman untuk ajang pentas seni. Gua ini terletak di desa Wareng kecamatan Punung kurang lebih 40 km dari pusat kota Pacitan ke arah barat. Fasilitas yang ada seperti Musholla dan souvenir (Aneka produk batu Mulia/Akik)

7. Pemandian Air Hangat
 
Mata air yang masih menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamanya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Pemandian ini diberi nama “ Tirto Husodo “ saat ini telah dibangun dua tempat berendam, dua buah kolam renang dan tempat Penginapan. Aksesibilitas ke obyek wisata ini relatif mudah, dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan kondiri jalan baik, kurang lebih 15 Km dari Kota Pacitan, tepatnya di kecamatan Arjosari.

8. Upacara Ceprotan
 

Upacara Ceprotan ini sudah menjadi acara/event yang masuk kalender Pariwisata jawa timur, upacara ini merupakan kegiatan tradisi adat di desa Sekar secara turun temurun yang selalu dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dulkangidah (lngkang) hari jum’at atau senin kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenang Legenda rakyat Desa sekar yaitu dewi sekartaji dan pani Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Lokasi upacara Ceprotan di desa sekar kecamatan Donorojo kota Pacitan ± 40 Km ke arah barat.

gunung kidul


Pantai Drini Gunungkidul – Pantai Indah Yang Masih Alami
Pantai Drini
Berkunjung ke sebuah pantai adalah hal yang menyenangkan. Di pantai, kita bisa bermain pasir, bermain air, atau sekedar bersantai sembari menikmati indahnya pemandangan. Di Yogyakarta, ada beberapa pantai yang bisa kita kunjungi. Salah satunya adalah Pantai Drini Gunungkidul. Pantai yang masuk dalam wilayah kabupatan Gunungkidul ini memang cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta.
                Jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke pantai ini sekitar 40 kilometer. Jika menggunakan kendaraan bermotor, kita harus menempuh perjalanan selama sekitar 2 jam. Pantai ini sangat mudah untuk ditemukan, karena berada dalam wilayah yang sama dengan pantai-pantai lain seperti Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup. Jalan masuk ke Pantai Drini jaraknya beberapa kilometer dari Pantai Baron dan Pantai Kukup.
                Karena Pantai Drini masih berada di dalam wilayah yang sama dengan pantai-pantai lainnya, kita tidak perlu membayar biaya tambahan. Biaya masuk ke pantai ini sudah termasuk dalam biaya yang sudah kita bayarkan saat memasuki wilayah beberapa pantai yang indah ini. Yang harus kita bayarkan saat sampai di Pantai Drini hanyalah biaya parkir saja. Letak Pantai Drini agak masuk ke dalam, dan papan penunjuk jalan kesana tidak banyak. Tapi, jalan menuju ke pantai ini cukup bagus, dan tidak membingungkan. Perjalanan ke Pantai Drini juga samasekali tidak membosankan. Selama perjalanan, kita dapat melihat indahnya perbukitan karang. Di perbukitan karang tersebut, terdapat sebuah gua yang cukup menarik.
                Dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya, Pantai Drini boleh dibilang masih perawan. Memang, pantai ini belum banyak tersentuh oleh tangan manusia, dan pemandangan disana masih alami. Di Pantai Drini terdapat hamparan pasir yang luas, dan cukup bersih karena belum tercemar oleh sampah ataupun aktivitas manusia. Bagian pantai di Pantai Drini sangat landai, dan airnya pun jernih. Jadi, kita bisa dengan jelas melihat karang dan rumput laut, serta beraneka ragam hewan laut kecil yang berkeliaran. Ini sangat menarik, khususnya bagi anak-anak kecil.
                Biasanya mereka suka menangkap ikan-ikan laut berukuran kecil yang berwarna-warni, dan menempatkannya di dalam sebuah kantong plastik. Ini adalah pemandangan yang menarik, walaupun sebenarnya sedikit menyedihkan karena ikan-ikan yang tertangkap tadi kemungkinan besar hanya akan mati sia-sia.

                Pantai Drini memang pantai yang unik. Udara di pantai ini relatif sejuk dan air lautnya pun lebih dingin jika dibandingkan dengan air laut di pantai-pantai lainnya di wilayah yang sama. Karena itulah, pantai ini sangat cocok bagi mereka yang ingin bersantai sembari menikmati pemandangan laut yang indah. Selain pemandangan pantai dan beraneka ragam biota laut, di Pantai Drini kita dapat mengamati kehidupan para nelayan yang cukup menarik. Para nelayan yang ada di sekitar pantai ini sangat ramah dan sopan. Bahkan, jika kita mengajak mereka mengobrol, mereka tidak akan ragu untuk menceritakan berbagai hal tentang keseharian mereka sebagai nelayan.
Pantai Sadranan Gunungkidul, Keindahan Dibalik Sepi
pantai sadranan
Gunungkidulonline.com - Pesona alam di Gunungkidul seakan tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Setelah Kemarin kita membahas Pantai Jogan, dan pantai Jungwo, kali ini kita akan mengulas salah satu Wisata Gunungkidul lainnya yaitu pantai Sadranan.
Pantai Sadranan terletak di Padukuhan (Dusun) Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya di sebelah Timur Pantai Krakal atau sebelah Barat Pantai Ngandong dan Pantai Sundak atau sebelah timur pantai Krakal. Koordinat lokasi – GPS Pantai Sadranan: S8°8’44″ E110°36’14″.
foto dari atas

Pantai Sadranan merupakan salah satu obyek wisata pantai Gunungkidul yang menjadi favorit kaum muda. Keindahan panorama perpaduan antara langit biru, awan, dan hamparan pantai pasir putih, menjadikan pantai ini terlihat sangat indah dan mempesona. Lokasi Pantai Sadranan  biasa digunakan sebagai tempat pemotretan, khususnya Pre Wedding. Mungkin karena keindahan inilah hingga pantai Sadranan bisa disebut sebagai “Pantai Cinta“.
pantinya ciamik

pantinya ciamik
Dari pantai-pantai yang ada di Gunungkidul, Pantai Sadranan adalah pantai yang cocok untuk menjadi arena kemping. Pantainya masih bersih dan pasir pantainya sangat lembut. Sambil bersantai di dalam tenda, Anda bisa mendengar deburan ombak. Bebatuan karang di sini juga eksotis.
Di sisi selatan terbentang lautan yang luas. Langit juga cerah berwarna biru-putih-kehijauan. Saat kaki menginjak ke pasir putih terasa ada kehangatan yang menerpa pori-pori kulit. Bisa jadi jutaan butir pasir pantai menyimpan panas dari sinar matahari.
sunset pantai sadranan

sunset pantai sadranan
Kala Senja, kita juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Sadranan Yang tentu saja memanjakan mata kita hingga membuat kita selalu kangen untuk datang lagi ke pantai yang indah ini.
Demikian sekelumit kisa tentang Pantai sadranan. Nantikan update wisata Gunungkidul Lainnya pada potingan mendatang.
Gunungkidulonline.com - Pesona alam di Gunungkidul seakan tak pernah ada habisnya untuk dibahas. Setelah Kemarin kita membahas Pantai Jogan, dan pantai Jungwo, kali ini kita akan mengulas salah satu Wisata Gunungkidul lainnya yaitu pantai Sadranan.

- See more at: http://gunungkidulonline.com/pantai-sadranan-gunungkidul-keindahan-dibalik-sepi/#sthash.nAiE3DaQ.dpuf

raja ampat

Melancong ke Raja Ampat Jangan Modal Nekat
Keelokan Pulau Wayag di Kabupaten Raja Ampat menjadi primadona bagi turis petualang yang ingin menikmati pemandangan indah dari ketinggian sekitar 150 meter dari pantai dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Perjalanan dengan kapal cepat dari Waisai ke Wayag sekitar tiga jam.

RAJA Ampat di Provinsi Papua Barat, ibarat surga kecil yang jatuh di bumi. Keindahannya yang menakjubkan memang seperti yang selama ini selalu didengung-dengungkan dalam sejumlah promosi.
Lautnya yang jernih dengan ribuan ikan di terumbu karang dapat dengan mudah dinikmati dari atas kapal, menjadi impian banyak orang untuk bisa pesiar di salah satu provinsi terujung di ujung Timur Indonesia.
Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat biasa disebut ”kepala burung” memiliki luas wilayah 46.108 kilometer persegi, dan hampir 80 persen di antaranya laut. Panjang pantainya mencapai 4.860 kilometer. Namun, penghuninya hanya sekitar 60.000 jiwa di 35 pulau dari 610 pulau yang ada. Penduduknya tersebar di 98 desa dan 17 distrik. Penduduk lokalnya terdiri atas 10 suku yang memiliki mata pencarian utama sebagai nelayan.
Sejak perjalanan dengan kapal cepat selama 2 jam dari Sorong ke Pelabuhan Waisai di Raja Ampat, mata sudah dimanjakan dengan pemandangan laut nan biru dan jerih. Pemandangannya semakin menakjubkan begitu memasuki wilayah Raja Ampat. Meski suhu udara rata-rata 45 derajat celsius, bukan alasan untuk tidak menjajal obyek wisata kabupaten yang dikelilingi gugusan pulau karang ini.
Turis yang datang ke Raja Ampat pun bukan sembarangan. Sebab, mereka harus mau merogoh kocek tak kurang dari Rp 20 juta per orang. Itu kompensasi untuk keindahan yang dilihat sembari berenang dan menyelam di beberapa kawasan, serta mengunjungi pulau-pulau nan indah itu. Perjalanan dari satu pulau ke pulau lain dengan kapal kecil cepat minimal 3 jam untuk sampai di Pulau Wayag. Pulau ini merupakan salah satu tujuan wisata yang menjadi primadona di kawasan Raja Ampat.
Ongkos ”cuci mata” melihat pemandangan keindahan Raja Ampat di antaranya terkuras dari sewa kapal yang membutuhkan Premium sampai sekitar 400 liter pergi-pulang Waisai – Wayag. Sewa kapal juga digunakan untuk melintasi gugusan pulau berbagai bentuk, pasir putih, dan hutan termasuk goa di dalam laut. Harga bahan bakar minyak (BBM) di Raja Ampat cenderung tiga kali lebih mahal dari harga normal.
Pengunjung yang memasuki Kepulauan Wayag, wajib bayar retribusi untuk konservasi Rp 250.000 bagi turis lokal, dan Rp 500.000 orang asing. Begitu membayar retribusi untuk Conservation International Indonesia, pengunjung diberi sebuah medali plastik berlaku selama setahun.
Seperti dikemukakan Ade Setiabudi, pengelola Hatel Waisai Beach, biaya piknik ke daerah ini lebih mahal dibandingkan ke tempat lain termasuk di Eropa. Dengan menyewa sebuah kapal cepat berpenumpang enam orang, turis bisa menikmati keindahan Raja Ampat seperti di Waigeo, menyelam di Waiwo dan Missol, mengunjungi Desa Wisata Sawingrai untuk melihat burung cenderawasih, dan Pianemo, sebuah gugusan pulau kecil di Raja Ampat.
Jika ingin menginap tidak di Waisai bisa di Pulau Waigeo dengan tarif minimal Rp 500.000 termasuk biaya makan sehari, ditambah biaya menyelam termasuk peralatan sekitar Rp 500.000 per orang. Ada juga tawaran paket wisata di Pulau Pef, terutama penyelam yang ingin menginap dan menyelam sepuasnya dari tarif 2.350 euro (Rp 28 juta) hingga 7.000 euro (Rp 84 juta).
Menapaki keindahan di Bumi Cenderawasih itu memang tidak hanya menyelam atau berenang meski keindahan dan pesona Raja Ampat di dominasi hamparan terumbu karang dan biota bawah laut, pantai berpasir putih, gugusan pulau-pulau kecil yang cantik, dan hutan yang masih perawan.
Jika ingin menikmati suasana pedesaan di Raja Ampat, bisa menginap atau sekadar mampir di Desa Sawing Rai di Pulau Sawing Rai, sekitar dua jam perjalanan dari Waisai. Pengunjung biasanya bisa memberi makan ikan berupa adonan sagu sehingga berbagai jenis ikan akan menyerbu. Selanjutnya pengunjung bisa melihat lebih dekat burung cenderawasih dengan mendaki Bukit Manjai, Sawing Rai, selama 30 menit.
Puluhan burung cenderawasih merah, belah rotan, kecil, dan cenderawasih besar akan tampak hinggap di pohon setinggi 2 meter. Namun, untuk bisa melihat burung cenderawasih, ada waktu tertentu terutama pada cuaca cerah.
Bukan wisata massal
Wisata Raja Ampat tak pelak memang menjadi incaran banyak orang dari berbagai belahan dunia. Meskipun ongkosnya mahal, agaknya tidak menjadi alasan bagi turis untuk datang.
Keindahan wilayah juga karena hiasan hutan bakau yang lestari. Seperti dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo, daya tarik wisata Raja Ampat terletak pada kekayaan bahari. Oleh karena itu, sebagai taman nasional, Raja Ampat tidak bisa dikembangkan sebagai pariwisata massal. Tujuannya, jelas yaitu agar kawasan itu tetap terjaga kelestarian alamnya sebagai taman nasional.
Untuk mempertahankan kelestariannya, upaya yang dilakukan adalah pembatasan bagi aktivitas penyelaman di Raja Ampat. Alasannya, suhu badan yang dikeluarkan para penyelam dikhawatirkan bisa merusak terumbu karang.
Jadi, kata Yusdi, kegiatan menyelam bareng sekian puluh orang dalam waktu bersamaan, tidak mungkin diizinkan. Bahkan, kegiatan fotografi di bawah laut pun dilarang secara besar-besaran karena sinar lampu kamera bisa merusak terumbu karang.
Hal serupa juga diungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar. Menurut dia, pariwisata Raja Ampat diharapkan memang tidak menjadi wisata massal dan murah sehingga orang berbondong-bondong datang. ”Turis yang ke Raja Ampat harus berkualitas dan berpendidikan. Artinya, paham bagaimana bersikap meski sedang melancong agar terumbu karang tidak rusak,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga telah membuat beberapa aturan main pembatasan untuk menjaga kelestarian kawasan tersebut. Salah satunya adalah membatasi keberadaan resor. Sampai 10 tahun ke depan, jumlah resor dibatasi maksimal 20 resor saja. Begitu juga jumlah kapal cepat yang beroperasi. Saat ini ada tujuh resor, sementara kapal cepat sebanyak 40 unit berbagai ukuran dan kapasitas penumpang berbeda.
Memang turis yang hendak ke Raja Ampat, umumnya memiliki jiwa petualang serta gemar menyelam dan renang. Apalagi kapal cepat yang mengangkut turis dari satu pulau ke pulau lain, seperti dari Waisai – Wayag, nakhodanya umum tidak menjalani pendidikan secara formal. Kapal pun umumnya belum dilengkapi penerangan, kompas, atau sarana lain untuk komunikasi dengan rekan sesama pengemudi kapal atau untuk menentukan arah yang dituju dan posisi kapal. Rata-rata kapal hanya ada drum berisi BBM dan semua penumpang belum mengenakan pelampung.
Contohnya, saat Kompas menempuh rute Waisai-Wayag. Saat berangkat, cuaca sangat bagus, dan laut nyaris tak bergolak. Namun, saat perjalanan pulang ke Waisai, hampir satu jam kapal berpenumpang 8 orang sempat tertahan di tengah laut karena nakhoda kehilangan arah.
Sarana pelabuhan untuk standar kapal, juga minim. Ini banyak membuat nakhoda nyaris putus asa karena posisi tak bisa cepat merapat dan kapal hanya berputar-putar di tengah laut Samudra Pasifik. Kapal akhirnya lolos ke Waisai, setelah mendapat pertolongan dari kapal lain yang juga kemalaman dari Wayag.
Menginjakkan kaki di Raja Ampat, agaknya impian banyak orang. Memang biaya bukan kendala jika tekad sudah bulat untuk menikmati keelokan laut serta pemandangan di kawasan itu. Namun paling utama, sebelum melancong ke Raja Ampat, sebaiknya mengukur tenaga. Baik menyelam maupun mendaki bukit karang, jelas membutuhkan kekuatan fisik. Sebab ketika berada di puncak Wayag, tidak ada tempat untuk duduk atau berdiri berlama-lama.
Untuk mendaki juga ada dua titik, satu lokasi melalui tepi pantai, tempat lain pendaki langsung melompat dari kapal dan berpegangan di batu karang atau pohon. Perjalanan juga semakin seru karena begitu tiba di puncak, pengunjung yang mengabadikan keelokan laut dengan berbagai warna karena pantulan cahaya, terumbu karang, serta kedalaman laut, harus segera turun. Kapasitas di puncak maksimal hanya 10 orang. Pendaki yang akan ke puncak, terpaksa harus menunggu rombongan sebelumnya turun dari puncak. Kalau dipaksakan di puncak, pengunjung bisa berdesakan dan akhirnya membahayakan. Salah-salah pengunjung bisa terjun ke laut.
Untuk melancong ke Raja Ampat, waktu paling ideal adalah September-Mei meskipun cuaca panas. Adapun Juni-Agustus, terjadi angin kencang sehingga ketinggian ombak bisa mencapai 4 meter.

Arus kunjungan wisatawan yang datang ke Raja Ampat hingga kini tercatat masih didominasi turis mancanegara. Rombongan turis asing menggunakan kapal pesiar, umumnya betah tinggal di kawasan wisata laut dan hutan itu. Jadi, jika ingin piknik ke Raja Ampat, tak cukup berkantong tebal, tetapi memiliki jiwa petualang. Paling utamanya, jangan meninggalkan sampah di kawasan surga kecil di bumi itu agar keelokannya tetap abadi.
Pantai Nampu, Mutiara Pasir Putih di Ujung Wonogiri

1361644187307828572

Wonogiri adalah salah satu bekas wilayah eks-Karesidenan Surakarta yang memiliki keindahan dalam panorama alamnya. Segala bentuk keindahan alam dimiliki oleh Wonogiri dari mulai gunung hingga pantai. Dari daratan tinggi hingga bekas daratan bekas lautan ada di Wonogiri.

Pantai Nampu adalah salah satu spot terbaik yang belum bnyak dieksplor oleh para penikmat alam dan pecinta pantai. Pantai yang terletak di Desa Dringo, Kelurahan Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito. Jarak tempuh dari kota Wonogiri ke spot sekitar 70 km dan butuh sekitar 2 jam untuk sampai di tempat wisata.

Deburan ombak biru yang beradu keras dengan karang-karang putih menjadi salah satu titik keindahan yang dimiliki pantai ini. Pantai Nampu memiliki sekitar 3 spot pantai yang dipisahkan oleh gundukan daratan hijau. Selain pantai dengan berpasir putih, pantai ini juga menawarkan sebuah keindahan dan kealamian yang belum tercemar oleh polusi. Sebuah maha karya Tuhan di ujung selatan Wonogiri.

Rute perjalanan dapat ditempuh dari Kecamatan Ngadirojo-Kecamatan Baturetno - Giriwoyo - Giri Tontro - Perempatan Giri Belah - Paranggupito. Jika wisatawan ari Surakarta dapat mengambil jalur Kota Wonogiri ke Paranggupito kemudian akan sampai di perempatan Giri Belah dan diteruskan ke Kecamatan paranggupito.

Pantai Nampu yang belum dipegang oleh pemda sampai sekarang masih tetap menjadi tanggungan warga sekitar pantai untuk menuai pendapatan. Pantai yang masih tergolong perawan jika dibanding dengan Pantai Parangtritis, Krakal, Baron, dll ini memiliki potensi wisata yang begitu luar biasa. Jika anda datang pada hari-hari kerja Anda kemungkinan besar akan mendapatkan Pantai Nampu dalam keadaan sepi dan seperti pantai milik sendiri karena pantai ini memang belum begitu dikenal sehingga hanya ramai pada hari-hari tertentu.

Walaupun berada di pelosok yang jauh dari hiruk pikuk kota, namun untuk masalah media transportasi seperti jalan tidak perlu dirisaukan karena jalan sudah sangat baik. Namun para wisatawan harus menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa menggapai pantai ini karena belum adanya angkutan yang langsung menuju ke pantai tersebut.

Selama perjalanan Anda akan disuguhkan pemandangan khas batuan kars dan bukit-bukit hijau dengan tumbuhan yang menyejuk hati dan mata. Udara begitu bersih dan menyegarkan menjadi panorama tambahan bagi Anda sebelum Anda mencicipi bibir lautan Selatan milik Wonogiri.

Tiket masuk Pantai hanya Rp. 2000,- dan ditambah dengan uang untuk parkir sebesar Rp. 2000,-. Wooww… sangat murah sekali jika dibandingkan dengan keindahan dan keeksotisan pantai yang akan dapatkan. Di Pantai ini ada bisa berenang namun haruus berhati-hati karena Anda harus ingat pantai ini adalah bagian dari Lautan Selatan yang terkenal dengan ombak yang besar. Selain itu di pantai ini tidak ada petugas penjaga pantai yang mengawasi Anda sehingga paket wisata Anda harus dilengkapi dengan keamanan dan kehati-hatian yang extra.

Soal kuliner jangan Anda risaukan di Pantai ini Anda dapat menikmati es kelapa muda dengan gula dari nira kelapa yang diambil langsung dari pohon sekitar Pantai oleh penduduk setempat. Kalau makan menu utamanya yang tersedia hanya masakan mie. Jadi bagi Anda yang tidak suka makanan mie harus siap-siap masakan sendiri dari rumah.

Bagi Anda yang ingin merasakan keindahan lebih dari pantai ini termasuk sunset dan sunrise Anda bisa camping di bukit-bukit sekitar pantai. Anda dapat menikmati suasana malam hari dengan kerlap-kerlip perahu nelayan yang mencari ikan. Indah tak terperikan.


Jadi bagi Anda yang sekarang masih kebingungan untuk menentukan spot wisata untuk akhir pekan, Pantai Nampu bisa menjadi andalan bagi Anda memuaskan rasa dahaga anda dengan panorama pasir putih di ujung selatan Wonogiri.

correl draw

untuk mengunduh file berikut, klik disini

surakarta

Keraton Surakarta Hadiningrat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.
Pendopo Keraton pada zaman pemerintahan Susuhunan Pakubuwono X, foto diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki persamaan umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun serentak pada 1744-45, namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa-Eropa.
Salah satu ruangan Keraton pada zaman Pakubuwono X, gaya arsitektur jawa dipertahankan dalam bentuk bangunan namun di dalamnya diisi dengan berbagai macam perabotan Eropa, foto diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan (?) dan Kemandungan Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul. Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Kompleks Alun-alun Lor/Utara [sunting]
Kompleks ini meliputi Gladhag, Pangurakan, Alun-alun utara, dan Masjid Agung Surakarta. Gladhag yang sekarang dikenal dengan perempatan Gladhag di Jalan Slamet Riyadi Surakarta, pada zaman dulu digunakan sebagai tempat mengikat binatang buruan yang ditangkap dari hutan. Alun-alun merupakan tempat diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang melibatkan rakyat. Selain itu alun-alunmenjadi tempat bertemunya raja dan rakyatnya. Di pinggir alun-alun ditanami sejumlah pohon beringin. Di tengah-tengah alun alun terdapat dua batang pohon beringin (Ficus benjamina; Famili Moraceae) yang diberi pagar. Kedua batang pohon ini disebut Waringin Sengkeran (harifah: beringin yang dikurung) yang diberi nama Dewodaru dan Joyodaru. Di sebelah barat alun-alun utara berdiri Mesjid Ageng (Masjid Raya) Surakarta. Masjid raya ini merupakan masjid resmi kerajaan dan didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono III (Sunan PB III) pada tahun 1750 (Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan Islam). Bangunan utamanya terdiri dari atas serambi dan masjid induk.
Kompleks Sasana Sumewa dan kompleks Sitihinggil Lor/Utara
Sasana Sumewa merupakan bangunan utama terdepan di Keraton Surakarta. Tempat ini pada zamannya digunakan sebagai tempat untuk menghadap para punggawa (pejabat menengah ke atas) dalam upacara resmi kerajaan. Di kompleks ini terdapat sejumlah meriam diantaranya di beri nama Kyai Pancawura atau Kyai Sapu Jagad. Meriam ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung. Di sebelah selatan Sasana Sumewa terdapat kompleks Sitihinggil.
Sitihinggil merupakan suatu kompleks yang dibangun di atas tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Kompleks ini memiliki dua gerbang, satu disebelah utara yang disebut dengan Kori Wijil dan satu disebelah selatan yang disebut dengan Kori Renteng. Pada tangga Sitihinggil sebelah utara terdapat sebuah batu yang digunakan sebagai tempat pemenggalan kepala Trunajaya yang disebut dengan Selo Pamecat.
Bangunan utama di kompleks Sitihinggil adalah Sasana Sewayana yang digunakan para pembesar dalam menghadiri upacara kerajaan. Selain itu terdapat Bangsal Manguntur Tangkil, tempat tahta Susuhunan, dan Bangsal Witono, tempat persemayaman Pusaka Kebesaran Kerajaan selama berlangsungnya upacara. Bangsal yang terakhir ini memiliki suatu bangunan kecil di tengah-tengahnya yang disebut dengan Krobongan Bale Manguneng, tempat persemayaman pusaka keraton Kangjeng Nyai Setomi, sebuah meriam yang konon dirampas oleh tentara Mataram dari VOC saat menyerbu Batavia. Sisi luar timur-selatan-barat kompleks Sitihinggil merupakan jalan umum yang dapat dilalui oleh masyarakat yang disebut dengan Supit Urang (harfiah=capit udang).
Kompleks Kemandungan Lor/Utara
Kori Kamandungan dilihat dari arah halaman Kemandungan Lor dengan Bale Roto didepannya dan Panggung Sangga Buwana yang menjulang tinggi sebagai latar belakang.
Kori Brajanala (brojonolo) atau Kori Gapit merupakan pintu gerbang masuk utama dari arah utara ke dalam halaman Kemandungan utara. Gerbang ini sekaligus menjadi gerbang cepuri (kompleks dalam istana yang dilingkungi oleh dinding istana yang disebut baluwarti) yang menghubungkan jalan sapit urang dengan halaman dalam istana. Gerbang ini dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono III dengan gaya Semar Tinandu. Di sisi kanan dan kiri (barat dan timur) dari Kori Brajanala sebelah dalam terdapat Bangsal Wisomarto tempat jaga pengawal istana. Selain itu di timur gerbang ini terdapat menara lonceng. Di tengah-tengah kompleks ini hanya terdapat halaman kosong. Bangunan yang terdapat dalam kompleks ini hanya di bagian tepi halaman. Dari halaman ini pula dapat dilihat sebuah menara megah yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana (Panggung Songgo Buwono) yang terletak di kompleks berikutnya, Kompleks Sri Manganti.
Kompleks Sri
Untuk memasuki kompleks ini dari sisi utara harus melalui sebuah pintu gerbang yang disebut dengan Kori Kamandungan. Di depan sisi kanan dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca. Di sisi kanan dan kiri pintu besar ini terdapat cermin besar dan diatasnya terdapat suatu hiasan yang terdiri dari senjata dan bendera yang ditengahnya terdapat lambang kerajaan. Hiasan ini disebut dengan Bendero Gulo Klopo. Di halaman Sri Manganti terdapat dua bangunan utama yaitu Bangsal Smarakatha disebelah barat dan Bangsal Marcukundha di sebelah timur.
Pada zamannya Bangsal Smarakatha digunakan untuk menghadap para pegawai menengah ke atas dengan pangkat Bupati Lebet ke atas. Tempat ini pula menjadi tempat penerimaan kenaikan pangkat para pejabat senior. Sekarang tempat ini digunakan untuk latihan menari dan mendalang. Bangsal Marcukundha pada zamannya digunakan untuk menghadap para opsir prajurit, untuk kenaikan pangkat pegawai dan pejabat yunior, serta tempat untuk menjatuhkan vonis hukuman bagi kerabat raja. Sekarang tempat ini untuk menyimpan Krobongan Madirenggo, sebuah tempat untuk upacara sunat/kitan para putra Susuhunan.
Di sisi barat daya Bangsal Marcukundha terdapat sebuah menara bersegi delapan yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana. Menara yang memiliki tinggi sekitar tiga puluhan meter ini sebenarnya terletak di dua halaman sekaligus, halaman Sri Manganti dan halaman Kedhaton. Namun demikian pintu utamanya terletak di halaman Kedhaton.
Kompleks Kedhaton
Susuhunan Pakubuwono X (membelakangi kamera) mengucapkan salam perpisahan kepada Sultan Hamengkubuwono VII di halaman Kedhaton, foto diambil ketika Sultan Hamengkubuwono berkunjung ke Solo beserta dengan Putra Mahkota dan Sri Paku Alam antara tahun 1910-30. Koleksi Tropenmuseum, Belanda
Kori Sri Manganti menjadi pintu untuk memasuki kompleks Kedhaton dari utara. Pintu gerbang yang dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono IV pada 1792 ini disebut juga dengan Kori Ageng. Bangunan ini memiliki kaitan erat dengan Pangung Sangga Buwana secara filosofis. Pintu yang memiliki gaya Semar Tinandu ini digunakan untuk menunggu tamu-tamu resmi kerajaan. Bagian kanan dan kiri pintu ini memiliki cermin dan sebuah ragam hias diatas pintu. Halaman Kedhaton dialasi dengan pasir hitam dari pantai selatan dan ditumbuhi oleh berbagai pohon langka antara lain 76 batang pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki; Famili Sapotaceae). Selain itu halaman ini juga dihiasi dengan patung-patung bergaya eropa. Kompleks ini memiliki bangunan utama diantaranya adalah Sasana Sewaka, nDalem Ageng Prabasuyasa, Sasana Handrawina, dan Panggung Sangga Buwana.
Sasana Sewaka aslinya merupakan bangunan peninggalan pendapa istana Kartasura. Tempat ini pernah mengalami sebuah kebakaran pada tahun 1985. Di bangunan ini pula Susuhunan bertahta dalam upacara-upacara kebesaran kerajaan seperti garebeg dan ulang tahun raja. Di sebelah barat Sasana ini terdapat Sasana Parasdya, sebuah peringgitan. Di sebelah barat Sasana Parasdya terdapat nDalem Ageng Prabasuyasa. Tempat ini merupakan bangunan inti dan terpenting dari seluruh Keraton Surakarta Hadiningrat. Di tempat inilah disemayamkan pusaka-pusaka dan juga tahta raja yang menjadi simbol kerajaan. Di lokasi ini pula seorang raja bersumpah ketika mulai bertahta sebelum upacara pemahkotaan dihadapan khalayak di Sitihinggil utara.
Bangunan berikutnya adalah Sasana Handrawina. Tempat ini digunakan sebagai tempat perjamuan makan resmi kerajaan. Kini bangunan ini biasa digunakan sebagi tempat seminar maupun gala dinner tamu asing yang datang ke kota Solo. Bangunan utama lainnya adalah Panggung Sangga Buwana. Menara ini digunakan sebagai tempat meditasi Susuhunan sekaligus untuk mengawasi benteng VOC/Hindia Belanda yang berada tidak jauh dari istana. Bangunan yang memiliki lima lantai ini juga digunakan untuk melihat posisi bulan untuk menentukan awal suatu bulan. Di puncak atap teratas terdapat ornamen yang melambangkan tahun dibangunnya menara tertua di kota Surakarta.


Bangunan Sasana Sewaka di dalam halaman Kedhaton pada zaman Pakubuwono X, bangunan ini dikelilingi dengan patung-patung bergaya Eropa, foto diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Sebelah barat kompleks Kedhaton merupakan tempat tertutup bagi masyarakat umum dan terlarang untuk dipublikasikan sehingga tidak banyak yang mengetahui kepastian sesungguhnya. Kawasan ini merupakan tempat tinggal resmi raja dan keluarga kerajaan yang masih digunakan hingga sekarang.
Kompleks-kompleks Magangan, dan Sri Manganti, Kemandungan, serta Sitihinggil Kidul (Selatan)
Kompleks Magangan dahulunya digunakan oleh para calon pegawai kerajaan. Di tempat ini terdapat sebuah pendapa di tengah-tengah halaman. Dua kompleks berikutnya, Sri Manganti Kidul/Selatan dan Kemandungan Kidul/Selatan hanyalah berupa halaman yang digunakan saat upacara pemakaman raja maupun permaisuri. Kompleks terakhir, Sitihinggil kidul termasuk alun-alun kidul, memiliki sebuah bangunan kecil. Kini kompleks ini digunakan untuk memelihara pusaka keraton yang berupa kerbau albino yang disebut dengan Kyai Slamet.
Warisan Budaya
Para tamu agung pada perhelatan ke empat Pisowanan Agung Tingalan Dalem Jumenengan SISKS. Pako Boewono XIII
Selain memiliki kemegahan bangunan Keraton Surakarta juga memiliki suatu warisan budaya yang tak ternilai. Diantarannya adalah upacara-upacara adat, tari-tarian sakral, musik, dan pusaka. Upacara adat yang terkenal adalah upacara Garebeg, upacara Sekaten, dan upacara Malam Satu Suro. Upacara yang berasal dari zaman kerajaan ini hingga sekarang terus dilaksanakan dan merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilindungi.
Garebeg
Upacara Garebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden/gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).
Gunungan kakung berbentuk seperti kerucut terpancung dengan ujung sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri dari sayuran kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan cabai merah, telur itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering lainnya. Di sisi kanan dan kirinya dipasangi rangkaian bendera Indonesia dalam ukuran kecil. Gunungan estri berbentuk seperti keranjang bunga yang penuh dengan rangkaian bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering yang terbuat dari beras maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan runcing. Gunungan ini juga dihiasi bendera Indonesia kecil di sebelah atasnya.
Sekaten
Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Menurut cerita rakyat kata Sekaten berasal dari istilah credo dalam agama Islam, Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di depan Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan (Jw: ditabuh) menandai perayaan sekaten. Akhirnya pada hari ketujuh upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud. Saat ini selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang dimulai sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya.
Kirab Mubeng Beteng utawa Malam Satu Suro [sunting]
Malam satu suro dalam masyarakat Jawa adalah suatu perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 Suro). Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (Perarakan Mengelilingi Benteng Keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kemandungan utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kemandungan utara. Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino yang diberi nama Kyai Slamet yang selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.
Pusaka (heirloom) dan tari-tarian sakral
Tarian Sakral Bedhoyo Ketawang
Keraton Surakarta memiliki sejumlah koleksi pusaka kerajaan diantaranya berupa singgasana raja, perangkat musik gamelan dan koleksi senjata. Di antara koleksi gamelan adalah Kyai Guntursari dan Kyai Gunturmadu yang hanya dimainkan/dibunyikan pada saat upacara Sekaten. Selain memiliki pusaka keraton Surakarta juga memiliki tari-tarian khas yang hanya dipentaskan pada upacara-upacara tertentu. Sebagai contoh tarian sakral adalah Bedaya Ketawang yang dipentaskan pada saat pemahkotaan raja.
Pemangku Adat Jawa Surakarta 
Semula keraton Surakarta merupakan Lembaga Istana (Imperial House) yang mengurusi raja dan keluarga kerajaan disamping menjadi pusat pemerintahan Kesunanan Surakarta. Setelah Kesunanan Surakarta dinyatakan hapus oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1946, peran keraton Surakarta tidak lebih sebagai Pemangku Adat Jawa khususnya garis/gaya Surakarta. Begitu pula Susuhunan tidak lagi berperan dalam urusan kenegaraan sebagai seorang raja dala artian politik melainkan sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat, pemimpin informal kebudayaan. Fungsi keraton pun berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya gaya Surakarta. Walaupun dengan fungsi yang terbatas pada sektor informal namun keraton Surakarta tetap memiliki kharisma tersendiri di lingkungan masyarakat Jawa khususnya di bekas daerah Kesunanan Surakarta. Selain itu keraton Surakarta juga memberikan gelar kebangsawanan kehormatan (honoriscausa) pada mereka yang mempunyai perhatian kepada budaya Jawa khususnya Surakarta disamping mereka yang berhak karena hubungan darah maupun karena posisi mereka sebagai pegawai (abdidalem) keraton.
Filosofi dan Mitologi seputar Keraton
Setiap nama bangunan maupun upacara, bentuk bangunan maupun benda-benda upacara, letak bangunan, begitu juga prosesi suatu upacara dalam keraton memiliki makna atau arti filosofi masing-masing. Namun sungguh disayangkan makna-makna tersebut sudah tidak banyak yang mengetahui dan kurang begitu mendapat perhatian. Beberapa diantaranya akan ditunjukkan dalam paragraf berikut.
Cermin besar di kanan dan kiri Kori Kemadungan mengadung makna introspeksi diri. Nama Kemandungan sendiri berasal dari kata mandung yang memiliki arti berhenti. Nama bangsal Marcukundha berasal dari kata Marcu yang berarti api dan kundho yang berarti wadah/tempat, sehingga Marcukundho melambangkan suatu doa/harapan. Menara Panggung Sangga Buwana adalah simbol Lingga dan Kori Sri Manganti di sebelah baratnya adalah simbol Yoni. Simbol Lingga-Yoni dalam masyarakat Jawa dipercaya sebagai suatu simbol kesuburan. Dalam upacara garebeg dikenal dengan adanya sedekah raja yang berupa gunungan. Gunungan tersebut melambangkan sedekah yang bergunung-gunung.
Selain itu keraton Surakarta juga memiliki mistik dan mitos serta legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti makna filosofi yang semakin lenyap, mistik dan mitos serta legenda inipun juga semakin menghilang. Sebagai salah satu contoh adalah kepercayaan sebagian masyarakat dalam memperebutkan gunungan saat garebeg. Mereka mempercayai bagian-bagian gunungan itu dapat mendatangkan tuah berupa keuangan yang baik maupun yang lainnya.
Selain itu ada legenda mengenai usia Nagari Surakarta. Ketika istana selesai dibangun muncul sebuah ramalan bahwa kerajaan Surakarta hanya akan berjaya selama dua ratus tahun. Setelah dua ratus tahun maka kekuasaan raja hanya akan selebar mekarnya sebuah payung (Jw: kari sak megare payung). Legenda inipun seakan mendapat pengesahan dengan kenyataan yang terjadi. Apabila dihitung dari penempatan istana secara resmi pada 1745/6 maka dua ratus tahun kemudian pada 1945 Indonesia merdeka kekuasaan Kesusnanan benar-benar merosot. Setahun kemudian pada 1946 Kesunanan Surakarta benar-benar dihapus dan kekuasaan Susuhunan benar-benar habis dan hanya tinggal atas kerabat dekatnya saja.
Referensi
·         Aart van Beek (1990). Images of Asia: "Life in the Javanese Kraton". Singapore: Oxford University Press. ISBN 979-497-123-5.
·         Periplus Edition Singapore (1997). Periplus Adventure Guide "Java Indonesia". Periplus Singapore.

·         Acara budaya dengan judul Pocung dalam episode Wewangunan Karaton Surakarta Hadiningrat disiarkan oleh JogjaTV [1]