before
after
ini editan fotoku sendiri lho :D
klik disini
gelembung
Selasa, 25 Juni 2013
Jumat, 21 Juni 2013
KETEP PASS
Obyek Wisata Ketep Pass
dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur
(SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.
Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten
Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung
Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area
sekitar 8000 m persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km
dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak
sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi
Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan
atau sejenisnya maupun sepeda motor.
Atas
prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk
dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur
(SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan
oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.
GARDU PANDANG
Berupa 2 buah gazebo
masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan
dengan panjang panjang sisi lima meter.Tempat untuk melihat keindahan alam
Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki
Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh
pedagang disekitar Obyek.
KETEP VULKANO THEATRE
Sebuah gedung tempat pemutaran
film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk
78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya,jalur-jalur
pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan dahsyat Gunung Merapi,
KETEP VULKANO CENTRE
Sebuah gedung yang disebut museum
dangan luas kurang lebih 550 m persegi.Sebuah museum vulcanologi yang
didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi
tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari
tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini
lahar Gunung Merapi
AREAL PARKIR
Areal parkir yang luas dan cukup
memedai untuk menampung Bus besar.
PELATARAN PANCA ARGA
Panca Arga mempunyai arti Lima
Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep
Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu
Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet.
Selain kelima Gunung tersebut
pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan
Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung
Pring,Bukit Menoreh,Bukit Telo Moyo dll.
RESTAURANT KETEP PASS
Disini pengunjung dapat menikmati
menu yang disajikan diRestaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas
ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung
sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di
kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
TEROPONG
Sebanyak dua buah yang berada di
puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini pengunjung dapat melihat
dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung
yang lain.
MUSHOLA
Luas bangunan mushola kurang
lebih 10 m persegi dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat
wudlu dan toilet.
Kamis, 20 Juni 2013
wisata jepang
Pariwisata Di
Jepang
Dalam menikmati
keindahan pemandangan saat melakukan pariwisata di Jepang yang memadukan antara
modern dan klasik kuno dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya, hal ini sudah
dapat terhubung dengan kereta cepat yang disebut dengan shinkasen yang
kecepatannya lebih dari 200 mil per jam. Beberapa daftar objek wisata di Jepang
yang perlu Anda ketahui :
Shinjuku
Biasanya tempat
ini menjadi tempat favorit kunjungan wisatawan yang pertama. Ini merukupan
distrik pencakar langit yang ramai dan sekaligus terbesar di Tokyo. Sejak dari
tahun 1870-an, tempat objek ini terus menambahkan bangunan menara yang baru dan
terdapat stasiun dari kereta api komuter yang juga sebagai system transit yang
paling sibuk, dengan hampir 2 juta penumpangnya dalam satu hari. Di kota
ini juga kita bisa menjumpai tempat
pariwisata di jepang untuk belanja dan kehidupan malam. Banyak yang mengunjungi
Shinjuku Park Hyatt, salah satu hotel yang terkenal karena dipakai syuting
untuk film Lost in Translation.
Ginza
Tempat ini
merupakan tempat pariwisata di jepang selanjutnya yang dikunjungi. Tempat ini
terkenal dengan tempat belanja yang murah di toko-toko yang mewah pula. Di
toko-toko belanja di Ginza, Anda bisa mendapati butik produk merek terkenal dan
mewah dari seluruh dunia.
Ueno Park
Jepang sangat
terkenal dengan bunga sakuranya yang sangat indah. Bila Anda ingin menikmati
keindahan dari bunga sakira ini, datanglah ke Ueno Park disaat musim semi yang
hanya terjadi di antara bulan Maret hingga Mei.
Ueno Park sendiri memang merupakan tempat yang terkenal dan juga
dinikmati sebagai tempat pariwisata di Jepang yang diminati dalam melakukan
hanami. Hanami adalah piknik sambil menikmati bunga sakuranya.
Gunung Fuji
Dulu gunung fuji
merupakan gunung vulkanik yang berasa dari seribu abad silam. Pemerintahan
jepang menyediakan prasarana pendakian gunung dari trek menuju puncak , dan
post-post pemantauan yang juga disediakan. Jadi gunung fuji yang tingginya
adalah 3776 m tidak akan terasa berat untuk dijelajahi oleh pendaki amatir
sekalipun. Biasanya pendakian dilakukan dari bulan April sampai bulan Agustus,
karena pada bulan-bulan itu cuaca sangat bagus dan bersahabat bagi pendaki dan
juga tourist yang ingin menikmati keindahan dari gunung fuji. Orang jepang
baianya memanggil gunung fuji dengan sebutan Fuji san. San merupakan panggilan
layaknya kepada orang.
Posted in:
Tempat Wisata Di Jepang.
Tagged: pariwisata
jepang · pemandangan alam jepang · pemandangan jepang · Tempat Wisata Di Jepang
· tempat wisata jepang · Wisata Jepang
Negara jepang
adalah Negara kepulauan dengan 3.000 buah pulau. Jepang juga dikenal dengan
kepulauan yang penuh dengan kegiatan gung berapi. Sumber alam yang dimiliki
Negara dengan luas daratan 373.000 km2 dan 5.000 km2 luas lautan yang terbatas.
Sementara itu, biji-biji yang mengandung logam sulit diproses karena memiliki
kandungan rendah. Satu-satunya kelimpahan yang dimiliki Jepang adalah hutan
yang mencakup 70 persen luas daratan di Negeri matahari terbit itu. Hebatnya,
Jepang yang sadar lingkungan, tidak menggunakan hutannya secara luas. Dengan
kondisi geografis seperti ini, akhirnya jepang tergolong sangat prima mengelola
pertanian dan perikanan.
Negara Jepang
menjadi contoh yang baik bagaimana Negara dengan terbatasnya sumber daya alam namun bisa menjadi Negara
kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat. GDP nominal jepang pada tahun
2007 mencapai 38.300 dollar Amerijka. Bayangkan dari tahun 1960-an sampai
1980-an jepang mengalami apa yang dikenal dengan keajaiban jepang. Jepang
mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 10 persen pada tahun 1960-an, lima
persen pada tahun 1970-an dan empat persen pada tahun 1980-an. Keberhasilan
Negara ini semua dicapai oleh Jepang karena mereka menjadi Negara yang
menciptkan nilai tambah besar bagi setiap produk yang mereka tawarkan ke dunia.
Jepang mengandalkan ekspor produk-produk dengan nilai jual yang lebih tinggi,
seperti mesin dan peralatannya kendaraan bermotor, semi konduktor, dan bahan
kimia. Jepang terkenal dengan perusahaan-perusahaan besar ternama di dunia. Dan
juga Jepang memiliki perusahaan-perusahaan jasa yang begitu terkenal.
Kekayaan negara
jepang saat ini diraih melalui usaha yang tidak mengendalikan pengelolaan
sumber daya alam. Jepang mmeiliki kemampuan menciptakan nilai tambah melalui
inovasi teknologi penuh soptstikasi dengan nilai jual lebih tinggi dipasaran Internasional.
Peran besar Jpeng sebagai kekuatan ekonomi kedua terkuat didunia menunjukkan
pasar internasional menerima produk-produk Jepang.
Kegilaan bekerja
penduduk Negara Jepang meneyebabkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya
di tempat mereka bekerja. Mereka lebih suka berada di tempat kerja daripada
duduk bersantai di rumah. Waktu orang Jepang bersama-sama keluarga sangat
terbatas. Namun bagi yang berumah tangga dan berkeluarga situasi ini tidak
menimbulkan banyak masalah. Istri mereka sudah terbiasa dan dapat menerima
situasi ini. Oleh karena itu jarang sekali terjadi perceraian yang disebankan
oleh kegilaan bekerja suami mereka. Istri-istri orang penduduk Jepang merasa
bangga bila suami mereka gila kerja dan bekerja keras. Ia menjadi kebanggaan
seluruh keluarga karena ia menjadi pertanda status social yang tinggi.
Sebagai salah
satu Negara maju di Asia Timur, Jepang menjadi salah satu tujuan wisata yang
sangat menarik. Gunung Fuji, bunga sakura, dan shinkansen merupakan simbiol
Negara terpadat penduduknya di dunia ini. Keindahan gunung Fuji yang ditutupi
Salju begitu dibanggakan oleh masyarakat Jepang. Bunga sakura yang bermekaran
pada setiap musim semi menjadi objek yang bermekaran pada setiap musim semi
menjadi objek tontonan tahunan yang tidak pernah membosankan dalam wisata ke
Jepang. Sementara alat transportasi hampir menyamai kecepatan pesawat,
merupakan bukti dan jadi salah satu ikon dari kemajuan teknologi mereka.
Upacara minum the (chonayu), seni merangkai bunga (ikebana), atauu seni melipat
kertas (origami) merupakan produk budaya tradisional Jepang yang sudah dikenal
masyarakat Indonesua, terutama pembelajar dan peminat Kejepangan. Selain itu,
produk budaya popular Jepang pun tidak kalah menariknya game dan anime yang
begitu lekat dalam keseharian anak-anak Indonesia.
Keindahan awalm
kemajuan teknologi an kebudaayn tradisional berpadu dan bertumbuh di dalam
masyarakatnya secara harmonis. Hal itu betul-betul dipahami karena mereka
memiliki keinginan dan kesadatran yang tinggi dalam menghargai alam,
melestarikan warisan leluhur dan meberdayakan potensi yang mereka miliki secara
maksimal. Salah satu yang bisa kita dapatkan dan kita nikmati ketika wisata ke
Jepang adalah ikebana. Ikebana atau senni merangkai bunga gaya Jepang itu
indah, tak perlu diragukan lagi. Sehingga banyak orang yang ingin belajar untuk
membuatnya. Tapi belum banyak orang yang mengetahuinya, bahwa ikebana dapat
juga mencerminkan gejolak jiwa. Bahkan dapat pula menmbuhkan cinta alam.
Bila kita wisata
ke Jepang, hampir semua orang tahu Ikebana adalah seni merangkai bunga gaya
Jepang. Indonesia pun sudah mulai mengenalnya sejak tahun enampuluhan. Kesenian
jepang ini mendapat banyak perhatian di Indonesia karena sangat menarik. Seni
merangkai bunga unu bukan asal merangkai atau sekadar terlihat sudah pantas.
Tetapi ada aturan serta struktur sendiri. Gejolak jiwa dapat mempengaruhi
pembuatan ikebana.
Selain ikebana.
Ada tempat wisata ke Jepang yang memukau juga, beberapa diantaranya adalah :
Toko Disneyland.
Tempat wisata Jepang yang satu ini sangatlah cocok bagi anak-anak. Karena
disini dipenuhi dengan tempat-tempat hiburan. Dan segala hal yang berhubungan
dengan Disney ada disini, khususnya tentang kartun.
TokoDisneysea.
Disini semua hal tentang laut dapat di lihat dan dinikmati di objek wisata ke
Jepang yang satau ini.
Ikspiari adalah
toko perbelanjaan Toko Disney Resort.
Posted in:
Tempat Wisata Di Jepang.
Tagged: kota
jepang · pariwisata jepang · pemandangan alam jepang · pemandangan jepang ·
Tempat Wisata Di Jepang · tempat wisata jepang · Wisata Jepang
Tempat Wisata Di
Jepang
Apr 5th, 2010 by
Wisata Jepang. 1 comment
Wisata ke Jepang
mungkin merupakan salah satu wisata atau tour yang paling menyenangkan dalam
hidup Anda. Jepang memiliki kebudayaan yang kental, pemandangan wisata yang
bagus, dan juga kehidupan yang modern.
Berikut ini
beberapa tempat pariwisata di Jepang yang mungkin perlu Anda kunjungi bila Anda
melakukan tour ke Jepang baik tour sendiri maupun dengan paket tour ke Jepang.
Ariake/Odaiba
Terletak di
tengah kota Tokyo Bay di tanah reklamasi, Ariake merupakan daerah terbuka yang
luas dihiasi dengan monolitik, bangunan futuristik. Skala bangunan dan lansekap
adalah pikiran-boggling. Seluruh hutan telah ditransplantasikan, dan proyek
tersebut masih dalam pembangunan. Di pusat gambar, Anda dapat melihat perbedaan
yang beberapa tahun dapat membuat. Anda bisa mendapatkan ke Ariake dengan
menggunakan metode garis Yurikamome dari Shimbashi. Ini kereta ulang-alik
otomatis yang dijalankan di ban karet. Jika Anda berniat untuk mendapatkan dan
mematikan lebih dari sekali, ¥ 800 melewati hari adalah kesepakatan yang baik.
Pada tahun 2003, sebuah jalur kereta baru, Rinkai-sen, mulai dari pelayanan
kepada O-Daiba/Ariake Osaki. Walaupun jauh lebih cepat daripada Yurikamome,
perjalanan kereta masih 10 menit biaya 320 ¥!
Juga di daerah
ini adalah Fuji Television Building. Ini sebenarnya terletak di suatu tempat
bernama O-Daiba, bersama dengan perbelanjaan besar / restoran deck disebut
kompleks. Banyak konstruksi yang terjadi sehingga ini merupakan daerah untuk
mengawasi. Bahkan ada sebuah replika kecil dari Patung Liberty di sini.
Pada tahun 1999,
pusat perbelanjaan lain yang disebut pallete Town dibuka di O-Daiba. Seiring
dengan taman hiburan dan ruang pameran Toyota, ada pusat perbelanjaan katering
untuk perempuan disebut “Venus Fort”. Saya telah diberitahu bahwa ia menyerupai
Forum di Las Vegas. Pada tahun 2000, Aqua City Mall dibuka di samping dek.
Tokyo DisneySea
Main Entrance
with Aquasphere
Pada musim gugur
2001, Tokyo DisneySea membuka sebelah Tokyo Disneyland (DisneySea, Disneyland,
get it?). DisneySea unik ke Jepang. Butuh waktu 13 tahun untuk membangun dengan
biaya sebesar $ 3 miliar, dan itu menunjukkan. Perhatian terhadap detail dan
rekayasa yang masuk ke tempat ini adalah pikiran-boggling.
Tips:
Pergi di hari
kerja. Akhir pekan dikatakan sangat padat.
Membeli tiket di
muka letaknya mudah tapi tidak diperlukan jika Anda datang lebih awal (sekitar
1 jam sebelum membuka: memeriksa kali di web).
Sprint (ya,
jalankan) ke Lost River Delta ketika taman terbuka untuk mendapatkan FastPasses
untuk perjalanan Indiana Jones. Lalu segera pergi ke Storm Rider di Port
Discovery dekatnya. Lalu naik feri kembali ke Harbor Mediterania (tidak harus
penuh) dan lakukan beberapa tempat perbelanjaan awal Anda.
Setelah 2 jam
berlalu Anda bisa mendapatkan FastPass berikutnya dan harus.
Atraksi di
Pantai Arab tidak begitu menarik. The Little Mermaid musik layak melihat.
Makan pagi untuk
menghindari orang banyak. Restoran di DisneySea mungkin sedikit mahal, tapi
saya belum kecewa belum.
wisata pacitan
Pesona Wisata
Pacitan
Pacitan
merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di
bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º 55′ – 111º
25′ Bujur timur dan 7º 55′ – 8º 17′ Lintang Selatan, dengan luas wilayah
1.389,87 Km² atau 138.987,16 Ha.
Luas tersebut
sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %, gunung-gunung kecil
lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan dan jurang
terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang
Selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.
Obyek-obyek wisata
di Kabupaten Pacitan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa katagori antara
lain:
1. Obyek wisata
yang sudah dibangun dan telah memberikan kontribusi bagi pendapatan masyarakat
dan daerah antara lain: Pantai Teleng Ria, Pantai Tamperan, Goa Gong, Goa
Tabuhan, Pemandian air hangat dan Pantai Srau.
2. Obyek wisata
yang mempunyai prospek yang baik perlu pengangan dan pembangunan yang
konseptual seperti Pantai Klayar, Pantai Watukarung, Pantai Srau, Pantai
Sidomulyo, Luweng Jaran dan Luweng Ombo serta kegiatan atraksi wisata seperti
Ceprotan, Tari Khetek Ogleng dan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman.
3. Obyek wisata
lainnya yang menjadi wahana pelengkap kepariwisataan baik itu Goa dan Obyek
wisata Sejarah dan sebagainya.
Obyek Wisata
A. 1. Pantai
Teleng Ria
Pantai ini
menghadap ke Pantai Selatan dengan hamparan Pasir Putih sepanjang kurang lebih
3 Km. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke lokasi wisata hanya 3,5 Km, dan dapat
dengan mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Berbagai sarana yang
telah dibangun antaara lain adanya Gardu Pandangn untuk menikmati desiran ombak
laut selatan, Kolam Renang dan Arena Bermain Anak-anak, Penginapan Serba Guna
Bonggo Budoyo dann Aareal Perkemahan, arena Pemancingan, dan makanan khas
Pacitan.selain itu pantai ini digunakan juga untuk Tempat Pendaratan Ikan (TPI)
sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar.
2. Pantai Srau
Pantai Srau
berada di wilayah kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan, yang jaraknyaa kurang
lebih 25 Km ke arah barat kota Pacitan dapat dilalui dengan kendaraan umum dan
pribadi. Pantai yang berpasir putih ini sangat cocok untuk kegiatan arena
pancing samodra.
3. Pantai Klayar
Pantai Klayar
berada di wilayah kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, yang jaraknya kurang
lebih 35 Km ke arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki
suatu keistimewaan yaitu adanya seruling laut yang sesekali bersiul di antara
celah batu karang dan semburan ombak.
Di samping itu
juga terdapat Air Mancur Alami yang sangat Indah. Air mancur ini terjadi karena
tekanan ombak airu laut yang menerpa tebing karang berongga. Air muncrat yang
dapat mencapai ketinggian 10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang
diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda.
4. Pantai
Sidomulyo
Pantai ini
terletak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirajo yang berjarak 50 Km dari Ibu
kota Kabupaten dan dapat dijangkaru dengan segala jebis kendaraaan.
Pantai dengan
pasir putihnya menghadap ke pantai selatan yang panjangnya 2 Km.
5. Goa Gong
Goa dengan
stalagtit dan stalagmit yang konon terindah se Asia Tenggara mempunyai
kedalaman kurang lebih 256 m, selain itu mempunyai 5 sendang yaitu Sendang
Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, sendang Kamulyan, dan
sendang Ralung Nisto yang kono memiliki nilai magis untuk menyembuhkan
penyakit. Keindahan Stalagnit dan stalagmitnya sangat memukau diabadikan dengan
nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan
Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin.
Goa ini terletak
30 Km arah barat kotak Pacitan tepatnya desa bomo kecamatan Punung dan dapat
dengan mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan.
Fasilitas yang
tersedia adalah souvenir, rumah makan, Tempat Parkir, MCK, Musholla.
6. Goa Tabuhan
Dinamaka Goa
Tabuhan karena stalagtit dan stalagmitnya pesinden atau waranggono. Dengan
keunikannya tersebut Goa ini telah dikenal luas, hingga saat ini pun juga masih
banyak dinikmati wisatawan maupun seniman untuk ajang pentas seni. Gua ini
terletak di desa Wareng kecamatan Punung kurang lebih 40 km dari pusat kota
Pacitan ke arah barat. Fasilitas yang ada seperti Musholla dan souvenir (Aneka
produk batu Mulia/Akik)
7. Pemandian Air
Hangat
Mata air yang
masih menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamanya bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh.
Pemandian ini
diberi nama “ Tirto Husodo “ saat ini telah dibangun dua tempat berendam, dua
buah kolam renang dan tempat Penginapan. Aksesibilitas ke obyek wisata ini
relatif mudah, dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan kondiri jalan
baik, kurang lebih 15 Km dari Kota Pacitan, tepatnya di kecamatan Arjosari.
8. Upacara
Ceprotan
Upacara Ceprotan
ini sudah menjadi acara/event yang masuk kalender Pariwisata jawa timur,
upacara ini merupakan kegiatan tradisi adat di desa Sekar secara turun temurun
yang selalu dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dulkangidah (lngkang) hari
jum’at atau senin kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenang Legenda rakyat Desa
sekar yaitu dewi sekartaji dan pani Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa.
Lokasi upacara Ceprotan di desa sekar kecamatan Donorojo kota Pacitan ± 40 Km
ke arah barat.
gunung kidul
Pantai Drini
Gunungkidul – Pantai Indah Yang Masih Alami
Berkunjung ke
sebuah pantai adalah hal yang menyenangkan. Di pantai, kita bisa bermain pasir,
bermain air, atau sekedar bersantai sembari menikmati indahnya pemandangan. Di
Yogyakarta, ada beberapa pantai yang bisa kita kunjungi. Salah satunya adalah
Pantai Drini Gunungkidul. Pantai yang masuk dalam wilayah kabupatan Gunungkidul
ini memang cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta.
Jarak yang harus ditempuh untuk
sampai ke pantai ini sekitar 40 kilometer. Jika menggunakan kendaraan bermotor,
kita harus menempuh perjalanan selama sekitar 2 jam. Pantai ini sangat mudah
untuk ditemukan, karena berada dalam wilayah yang sama dengan pantai-pantai
lain seperti Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup. Jalan masuk ke
Pantai Drini jaraknya beberapa kilometer dari Pantai Baron dan Pantai Kukup.
Karena Pantai Drini masih berada
di dalam wilayah yang sama dengan pantai-pantai lainnya, kita tidak perlu
membayar biaya tambahan. Biaya masuk ke pantai ini sudah termasuk dalam biaya
yang sudah kita bayarkan saat memasuki wilayah beberapa pantai yang indah ini.
Yang harus kita bayarkan saat sampai di Pantai Drini hanyalah biaya parkir
saja. Letak Pantai Drini agak masuk ke dalam, dan papan penunjuk jalan kesana
tidak banyak. Tapi, jalan menuju ke pantai ini cukup bagus, dan tidak membingungkan.
Perjalanan ke Pantai Drini juga samasekali tidak membosankan. Selama
perjalanan, kita dapat melihat indahnya perbukitan karang. Di perbukitan karang
tersebut, terdapat sebuah gua yang cukup menarik.
Dibandingkan dengan
pantai-pantai lainnya, Pantai Drini boleh dibilang masih perawan. Memang,
pantai ini belum banyak tersentuh oleh tangan manusia, dan pemandangan disana
masih alami. Di Pantai Drini terdapat hamparan pasir yang luas, dan cukup
bersih karena belum tercemar oleh sampah ataupun aktivitas manusia. Bagian
pantai di Pantai Drini sangat landai, dan airnya pun jernih. Jadi, kita bisa
dengan jelas melihat karang dan rumput laut, serta beraneka ragam hewan laut
kecil yang berkeliaran. Ini sangat menarik, khususnya bagi anak-anak kecil.
Biasanya mereka suka menangkap
ikan-ikan laut berukuran kecil yang berwarna-warni, dan menempatkannya di dalam
sebuah kantong plastik. Ini adalah pemandangan yang menarik, walaupun
sebenarnya sedikit menyedihkan karena ikan-ikan yang tertangkap tadi
kemungkinan besar hanya akan mati sia-sia.
Pantai Drini memang pantai yang
unik. Udara di pantai ini relatif sejuk dan air lautnya pun lebih dingin jika
dibandingkan dengan air laut di pantai-pantai lainnya di wilayah yang sama.
Karena itulah, pantai ini sangat cocok bagi mereka yang ingin bersantai sembari
menikmati pemandangan laut yang indah. Selain pemandangan pantai dan beraneka
ragam biota laut, di Pantai Drini kita dapat mengamati kehidupan para nelayan
yang cukup menarik. Para nelayan yang ada di sekitar pantai ini sangat ramah
dan sopan. Bahkan, jika kita mengajak mereka mengobrol, mereka tidak akan ragu
untuk menceritakan berbagai hal tentang keseharian mereka sebagai nelayan.
Pantai Sadranan
Gunungkidul, Keindahan Dibalik Sepi
Gunungkidulonline.com
- Pesona alam di Gunungkidul seakan tak pernah ada habisnya untuk dibahas.
Setelah Kemarin kita membahas Pantai Jogan, dan pantai Jungwo, kali ini kita
akan mengulas salah satu Wisata Gunungkidul lainnya yaitu pantai Sadranan.
Pantai Sadranan
terletak di Padukuhan (Dusun) Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus,
Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya di sebelah Timur Pantai Krakal atau sebelah
Barat Pantai Ngandong dan Pantai Sundak atau sebelah timur pantai Krakal.
Koordinat lokasi – GPS Pantai Sadranan: S8°8’44″ E110°36’14″.
Pantai Sadranan
merupakan salah satu obyek wisata pantai Gunungkidul yang menjadi favorit kaum
muda. Keindahan panorama perpaduan antara langit biru, awan, dan hamparan
pantai pasir putih, menjadikan pantai ini terlihat sangat indah dan mempesona.
Lokasi Pantai Sadranan biasa digunakan
sebagai tempat pemotretan, khususnya Pre Wedding. Mungkin karena keindahan
inilah hingga pantai Sadranan bisa disebut sebagai “Pantai Cinta“.
pantinya ciamik
Dari
pantai-pantai yang ada di Gunungkidul, Pantai Sadranan adalah pantai yang cocok
untuk menjadi arena kemping. Pantainya masih bersih dan pasir pantainya sangat
lembut. Sambil bersantai di dalam tenda, Anda bisa mendengar deburan ombak. Bebatuan
karang di sini juga eksotis.
Di sisi selatan
terbentang lautan yang luas. Langit juga cerah berwarna biru-putih-kehijauan.
Saat kaki menginjak ke pasir putih terasa ada kehangatan yang menerpa pori-pori
kulit. Bisa jadi jutaan butir pasir pantai menyimpan panas dari sinar matahari.
sunset pantai
sadranan
Kala Senja, kita
juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Sadranan Yang tentu
saja memanjakan mata kita hingga membuat kita selalu kangen untuk datang lagi
ke pantai yang indah ini.
Demikian
sekelumit kisa tentang Pantai sadranan. Nantikan update wisata Gunungkidul
Lainnya pada potingan mendatang.
Gunungkidulonline.com
- Pesona alam di Gunungkidul seakan tak pernah ada habisnya untuk dibahas.
Setelah Kemarin kita membahas Pantai Jogan, dan pantai Jungwo, kali ini kita
akan mengulas salah satu Wisata Gunungkidul lainnya yaitu pantai Sadranan.
- See more at:
http://gunungkidulonline.com/pantai-sadranan-gunungkidul-keindahan-dibalik-sepi/#sthash.nAiE3DaQ.dpuf
raja ampat
Melancong ke Raja
Ampat Jangan Modal Nekat
Keelokan Pulau
Wayag di Kabupaten Raja Ampat menjadi primadona bagi turis petualang yang ingin
menikmati pemandangan indah dari ketinggian sekitar 150 meter dari pantai
dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Perjalanan dengan kapal cepat dari Waisai
ke Wayag sekitar tiga jam.
RAJA Ampat di
Provinsi Papua Barat, ibarat surga kecil yang jatuh di bumi. Keindahannya yang
menakjubkan memang seperti yang selama ini selalu didengung-dengungkan dalam
sejumlah promosi.
Lautnya yang
jernih dengan ribuan ikan di terumbu karang dapat dengan mudah dinikmati dari
atas kapal, menjadi impian banyak orang untuk bisa pesiar di salah satu provinsi
terujung di ujung Timur Indonesia.
Kabupaten Raja
Ampat di Provinsi Papua Barat biasa disebut ”kepala burung” memiliki luas
wilayah 46.108 kilometer persegi, dan hampir 80 persen di antaranya laut.
Panjang pantainya mencapai 4.860 kilometer. Namun, penghuninya hanya sekitar
60.000 jiwa di 35 pulau dari 610 pulau yang ada. Penduduknya tersebar di 98
desa dan 17 distrik. Penduduk lokalnya terdiri atas 10 suku yang memiliki mata
pencarian utama sebagai nelayan.
Sejak perjalanan
dengan kapal cepat selama 2 jam dari Sorong ke Pelabuhan Waisai di Raja Ampat,
mata sudah dimanjakan dengan pemandangan laut nan biru dan jerih.
Pemandangannya semakin menakjubkan begitu memasuki wilayah Raja Ampat. Meski
suhu udara rata-rata 45 derajat celsius, bukan alasan untuk tidak menjajal
obyek wisata kabupaten yang dikelilingi gugusan pulau karang ini.
Turis yang
datang ke Raja Ampat pun bukan sembarangan. Sebab, mereka harus mau merogoh
kocek tak kurang dari Rp 20 juta per orang. Itu kompensasi untuk keindahan yang
dilihat sembari berenang dan menyelam di beberapa kawasan, serta mengunjungi
pulau-pulau nan indah itu. Perjalanan dari satu pulau ke pulau lain dengan
kapal kecil cepat minimal 3 jam untuk sampai di Pulau Wayag. Pulau ini
merupakan salah satu tujuan wisata yang menjadi primadona di kawasan Raja
Ampat.
Ongkos ”cuci
mata” melihat pemandangan keindahan Raja Ampat di antaranya terkuras dari sewa
kapal yang membutuhkan Premium sampai sekitar 400 liter pergi-pulang Waisai –
Wayag. Sewa kapal juga digunakan untuk melintasi gugusan pulau berbagai bentuk,
pasir putih, dan hutan termasuk goa di dalam laut. Harga bahan bakar minyak
(BBM) di Raja Ampat cenderung tiga kali lebih mahal dari harga normal.
Pengunjung yang
memasuki Kepulauan Wayag, wajib bayar retribusi untuk konservasi Rp 250.000
bagi turis lokal, dan Rp 500.000 orang asing. Begitu membayar retribusi untuk
Conservation International Indonesia, pengunjung diberi sebuah medali plastik
berlaku selama setahun.
Seperti
dikemukakan Ade Setiabudi, pengelola Hatel Waisai Beach, biaya piknik ke daerah
ini lebih mahal dibandingkan ke tempat lain termasuk di Eropa. Dengan menyewa
sebuah kapal cepat berpenumpang enam orang, turis bisa menikmati keindahan Raja
Ampat seperti di Waigeo, menyelam di Waiwo dan Missol, mengunjungi Desa Wisata
Sawingrai untuk melihat burung cenderawasih, dan Pianemo, sebuah gugusan pulau
kecil di Raja Ampat.
Jika ingin
menginap tidak di Waisai bisa di Pulau Waigeo dengan tarif minimal Rp 500.000
termasuk biaya makan sehari, ditambah biaya menyelam termasuk peralatan sekitar
Rp 500.000 per orang. Ada juga tawaran paket wisata di Pulau Pef, terutama
penyelam yang ingin menginap dan menyelam sepuasnya dari tarif 2.350 euro (Rp
28 juta) hingga 7.000 euro (Rp 84 juta).
Menapaki
keindahan di Bumi Cenderawasih itu memang tidak hanya menyelam atau berenang
meski keindahan dan pesona Raja Ampat di dominasi hamparan terumbu karang dan
biota bawah laut, pantai berpasir putih, gugusan pulau-pulau kecil yang cantik,
dan hutan yang masih perawan.
Jika ingin
menikmati suasana pedesaan di Raja Ampat, bisa menginap atau sekadar mampir di
Desa Sawing Rai di Pulau Sawing Rai, sekitar dua jam perjalanan dari Waisai.
Pengunjung biasanya bisa memberi makan ikan berupa adonan sagu sehingga
berbagai jenis ikan akan menyerbu. Selanjutnya pengunjung bisa melihat lebih
dekat burung cenderawasih dengan mendaki Bukit Manjai, Sawing Rai, selama 30
menit.
Puluhan burung
cenderawasih merah, belah rotan, kecil, dan cenderawasih besar akan tampak
hinggap di pohon setinggi 2 meter. Namun, untuk bisa melihat burung
cenderawasih, ada waktu tertentu terutama pada cuaca cerah.
Bukan wisata
massal
Wisata Raja
Ampat tak pelak memang menjadi incaran banyak orang dari berbagai belahan
dunia. Meskipun ongkosnya mahal, agaknya tidak menjadi alasan bagi turis untuk
datang.
Keindahan
wilayah juga karena hiasan hutan bakau yang lestari. Seperti dikemukakan Kepala
Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo, daya tarik wisata Raja Ampat
terletak pada kekayaan bahari. Oleh karena itu, sebagai taman nasional, Raja
Ampat tidak bisa dikembangkan sebagai pariwisata massal. Tujuannya, jelas yaitu
agar kawasan itu tetap terjaga kelestarian alamnya sebagai taman nasional.
Untuk
mempertahankan kelestariannya, upaya yang dilakukan adalah pembatasan bagi
aktivitas penyelaman di Raja Ampat. Alasannya, suhu badan yang dikeluarkan para
penyelam dikhawatirkan bisa merusak terumbu karang.
Jadi, kata
Yusdi, kegiatan menyelam bareng sekian puluh orang dalam waktu bersamaan, tidak
mungkin diizinkan. Bahkan, kegiatan fotografi di bawah laut pun dilarang secara
besar-besaran karena sinar lampu kamera bisa merusak terumbu karang.
Hal serupa juga
diungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar. Menurut
dia, pariwisata Raja Ampat diharapkan memang tidak menjadi wisata massal dan
murah sehingga orang berbondong-bondong datang. ”Turis yang ke Raja Ampat harus
berkualitas dan berpendidikan. Artinya, paham bagaimana bersikap meski sedang
melancong agar terumbu karang tidak rusak,” katanya.
Pemerintah
Kabupaten Raja Ampat juga telah membuat beberapa aturan main pembatasan untuk
menjaga kelestarian kawasan tersebut. Salah satunya adalah membatasi keberadaan
resor. Sampai 10 tahun ke depan, jumlah resor dibatasi maksimal 20 resor saja.
Begitu juga jumlah kapal cepat yang beroperasi. Saat ini ada tujuh resor,
sementara kapal cepat sebanyak 40 unit berbagai ukuran dan kapasitas penumpang
berbeda.
Memang turis
yang hendak ke Raja Ampat, umumnya memiliki jiwa petualang serta gemar menyelam
dan renang. Apalagi kapal cepat yang mengangkut turis dari satu pulau ke pulau
lain, seperti dari Waisai – Wayag, nakhodanya umum tidak menjalani pendidikan
secara formal. Kapal pun umumnya belum dilengkapi penerangan, kompas, atau
sarana lain untuk komunikasi dengan rekan sesama pengemudi kapal atau untuk
menentukan arah yang dituju dan posisi kapal. Rata-rata kapal hanya ada drum
berisi BBM dan semua penumpang belum mengenakan pelampung.
Contohnya, saat
Kompas menempuh rute Waisai-Wayag. Saat berangkat, cuaca sangat bagus, dan laut
nyaris tak bergolak. Namun, saat perjalanan pulang ke Waisai, hampir satu jam
kapal berpenumpang 8 orang sempat tertahan di tengah laut karena nakhoda
kehilangan arah.
Sarana pelabuhan
untuk standar kapal, juga minim. Ini banyak membuat nakhoda nyaris putus asa
karena posisi tak bisa cepat merapat dan kapal hanya berputar-putar di tengah
laut Samudra Pasifik. Kapal akhirnya lolos ke Waisai, setelah mendapat
pertolongan dari kapal lain yang juga kemalaman dari Wayag.
Menginjakkan
kaki di Raja Ampat, agaknya impian banyak orang. Memang biaya bukan kendala
jika tekad sudah bulat untuk menikmati keelokan laut serta pemandangan di
kawasan itu. Namun paling utama, sebelum melancong ke Raja Ampat, sebaiknya
mengukur tenaga. Baik menyelam maupun mendaki bukit karang, jelas membutuhkan
kekuatan fisik. Sebab ketika berada di puncak Wayag, tidak ada tempat untuk
duduk atau berdiri berlama-lama.
Untuk mendaki
juga ada dua titik, satu lokasi melalui tepi pantai, tempat lain pendaki
langsung melompat dari kapal dan berpegangan di batu karang atau pohon.
Perjalanan juga semakin seru karena begitu tiba di puncak, pengunjung yang
mengabadikan keelokan laut dengan berbagai warna karena pantulan cahaya,
terumbu karang, serta kedalaman laut, harus segera turun. Kapasitas di puncak
maksimal hanya 10 orang. Pendaki yang akan ke puncak, terpaksa harus menunggu
rombongan sebelumnya turun dari puncak. Kalau dipaksakan di puncak, pengunjung
bisa berdesakan dan akhirnya membahayakan. Salah-salah pengunjung bisa terjun
ke laut.
Untuk melancong
ke Raja Ampat, waktu paling ideal adalah September-Mei meskipun cuaca panas.
Adapun Juni-Agustus, terjadi angin kencang sehingga ketinggian ombak bisa
mencapai 4 meter.
Arus kunjungan
wisatawan yang datang ke Raja Ampat hingga kini tercatat masih didominasi turis
mancanegara. Rombongan turis asing menggunakan kapal pesiar, umumnya betah
tinggal di kawasan wisata laut dan hutan itu. Jadi, jika ingin piknik ke Raja
Ampat, tak cukup berkantong tebal, tetapi memiliki jiwa petualang. Paling
utamanya, jangan meninggalkan sampah di kawasan surga kecil di bumi itu agar
keelokannya tetap abadi.
Pantai Nampu, Mutiara Pasir Putih di Ujung
Wonogiri
Wonogiri adalah salah satu bekas wilayah
eks-Karesidenan Surakarta yang memiliki keindahan dalam panorama alamnya.
Segala bentuk keindahan alam dimiliki oleh Wonogiri dari mulai gunung hingga
pantai. Dari daratan tinggi hingga bekas daratan bekas lautan ada di Wonogiri.
Pantai Nampu adalah salah satu spot terbaik
yang belum bnyak dieksplor oleh para penikmat alam dan pecinta pantai. Pantai
yang terletak di Desa Dringo, Kelurahan Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito.
Jarak tempuh dari kota Wonogiri ke spot sekitar 70 km dan butuh sekitar 2 jam
untuk sampai di tempat wisata.
Deburan ombak biru yang beradu keras dengan
karang-karang putih menjadi salah satu titik keindahan yang dimiliki pantai
ini. Pantai Nampu memiliki sekitar 3 spot pantai yang dipisahkan oleh gundukan
daratan hijau. Selain pantai dengan berpasir putih, pantai ini juga menawarkan
sebuah keindahan dan kealamian yang belum tercemar oleh polusi. Sebuah maha
karya Tuhan di ujung selatan Wonogiri.
Rute perjalanan dapat ditempuh dari
Kecamatan Ngadirojo-Kecamatan Baturetno - Giriwoyo - Giri Tontro - Perempatan
Giri Belah - Paranggupito. Jika wisatawan ari Surakarta dapat mengambil jalur
Kota Wonogiri ke Paranggupito kemudian akan sampai di perempatan Giri Belah dan
diteruskan ke Kecamatan paranggupito.
Pantai Nampu yang belum dipegang oleh pemda
sampai sekarang masih tetap menjadi tanggungan warga sekitar pantai untuk
menuai pendapatan. Pantai yang masih tergolong perawan jika dibanding dengan
Pantai Parangtritis, Krakal, Baron, dll ini memiliki potensi wisata yang begitu
luar biasa. Jika anda datang pada hari-hari kerja Anda kemungkinan besar akan
mendapatkan Pantai Nampu dalam keadaan sepi dan seperti pantai milik sendiri
karena pantai ini memang belum begitu dikenal sehingga hanya ramai pada
hari-hari tertentu.
Walaupun berada di pelosok yang jauh dari
hiruk pikuk kota, namun untuk masalah media transportasi seperti jalan tidak
perlu dirisaukan karena jalan sudah sangat baik. Namun para wisatawan harus
menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa menggapai pantai ini karena belum
adanya angkutan yang langsung menuju ke pantai tersebut.
Selama perjalanan Anda akan disuguhkan
pemandangan khas batuan kars dan bukit-bukit hijau dengan tumbuhan yang
menyejuk hati dan mata. Udara begitu bersih dan menyegarkan menjadi panorama
tambahan bagi Anda sebelum Anda mencicipi bibir lautan Selatan milik Wonogiri.
Tiket masuk Pantai hanya Rp. 2000,- dan
ditambah dengan uang untuk parkir sebesar Rp. 2000,-. Wooww… sangat murah
sekali jika dibandingkan dengan keindahan dan keeksotisan pantai yang akan
dapatkan. Di Pantai ini ada bisa berenang namun haruus berhati-hati karena Anda
harus ingat pantai ini adalah bagian dari Lautan Selatan yang terkenal dengan
ombak yang besar. Selain itu di pantai ini tidak ada petugas penjaga pantai
yang mengawasi Anda sehingga paket wisata Anda harus dilengkapi dengan keamanan
dan kehati-hatian yang extra.
Soal kuliner jangan Anda risaukan di Pantai
ini Anda dapat menikmati es kelapa muda dengan gula dari nira kelapa yang
diambil langsung dari pohon sekitar Pantai oleh penduduk setempat. Kalau makan
menu utamanya yang tersedia hanya masakan mie. Jadi bagi Anda yang tidak suka
makanan mie harus siap-siap masakan sendiri dari rumah.
Bagi Anda yang ingin merasakan keindahan
lebih dari pantai ini termasuk sunset dan sunrise Anda bisa camping di
bukit-bukit sekitar pantai. Anda dapat menikmati suasana malam hari dengan
kerlap-kerlip perahu nelayan yang mencari ikan. Indah tak terperikan.
Jadi bagi Anda yang sekarang masih
kebingungan untuk menentukan spot wisata untuk akhir pekan, Pantai Nampu bisa
menjadi andalan bagi Anda memuaskan rasa dahaga anda dengan panorama pasir
putih di ujung selatan Wonogiri.
surakarta
Keraton Surakarta Hadiningrat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut
Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini
didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai
pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan
1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah
pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana
Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta
Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan
Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti
tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan
Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal
sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga
saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi
milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika
pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah
satu contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.
Pendopo Keraton pada zaman pemerintahan Susuhunan Pakubuwono
X, foto diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan
yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran
Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga menjadi arsitek
utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar
tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki
persamaan umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang
ini tidaklah dibangun serentak pada 1744-45, namun dibangun secara bertahap
dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya.
Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh
Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar
keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran
Jawa-Eropa.
Salah satu ruangan Keraton pada zaman Pakubuwono X, gaya
arsitektur jawa dipertahankan dalam bentuk bangunan namun di dalamnya diisi
dengan berbagai macam perabotan Eropa, foto diambil tahun 1910. Koleksi
Tropenmuseum, Belanda.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun
Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks
Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks
Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan (?) dan Kemandungan
Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul. Kompleks
keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan
tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa
anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang.
Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh
ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari
Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks
Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Kompleks Alun-alun Lor/Utara [sunting]
Kompleks ini meliputi Gladhag, Pangurakan, Alun-alun utara,
dan Masjid Agung Surakarta. Gladhag yang sekarang dikenal dengan perempatan
Gladhag di Jalan Slamet Riyadi Surakarta, pada zaman dulu digunakan sebagai
tempat mengikat binatang buruan yang ditangkap dari hutan. Alun-alun merupakan tempat
diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang melibatkan rakyat. Selain itu
alun-alunmenjadi tempat bertemunya raja dan rakyatnya. Di pinggir alun-alun
ditanami sejumlah pohon beringin. Di tengah-tengah alun alun terdapat dua
batang pohon beringin (Ficus benjamina; Famili Moraceae) yang diberi pagar.
Kedua batang pohon ini disebut Waringin Sengkeran (harifah: beringin yang
dikurung) yang diberi nama Dewodaru dan Joyodaru. Di sebelah barat alun-alun
utara berdiri Mesjid Ageng (Masjid Raya) Surakarta. Masjid raya ini merupakan
masjid resmi kerajaan dan didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono III (Sunan PB
III) pada tahun 1750 (Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan Islam). Bangunan
utamanya terdiri dari atas serambi dan masjid induk.
Kompleks Sasana Sumewa dan kompleks Sitihinggil Lor/Utara
Sasana Sumewa merupakan bangunan utama terdepan di Keraton
Surakarta. Tempat ini pada zamannya digunakan sebagai tempat untuk menghadap
para punggawa (pejabat menengah ke atas) dalam upacara resmi kerajaan. Di
kompleks ini terdapat sejumlah meriam diantaranya di beri nama Kyai Pancawura
atau Kyai Sapu Jagad. Meriam ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung. Di
sebelah selatan Sasana Sumewa terdapat kompleks Sitihinggil.
Sitihinggil merupakan suatu kompleks yang dibangun di atas
tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Kompleks ini memiliki dua gerbang,
satu disebelah utara yang disebut dengan Kori Wijil dan satu disebelah selatan
yang disebut dengan Kori Renteng. Pada tangga Sitihinggil sebelah utara terdapat
sebuah batu yang digunakan sebagai tempat pemenggalan kepala Trunajaya yang
disebut dengan Selo Pamecat.
Bangunan utama di kompleks Sitihinggil adalah Sasana
Sewayana yang digunakan para pembesar dalam menghadiri upacara kerajaan. Selain
itu terdapat Bangsal Manguntur Tangkil, tempat tahta Susuhunan, dan Bangsal
Witono, tempat persemayaman Pusaka Kebesaran Kerajaan selama berlangsungnya
upacara. Bangsal yang terakhir ini memiliki suatu bangunan kecil di
tengah-tengahnya yang disebut dengan Krobongan Bale Manguneng, tempat
persemayaman pusaka keraton Kangjeng Nyai Setomi, sebuah meriam yang konon
dirampas oleh tentara Mataram dari VOC saat menyerbu Batavia. Sisi luar
timur-selatan-barat kompleks Sitihinggil merupakan jalan umum yang dapat
dilalui oleh masyarakat yang disebut dengan Supit Urang (harfiah=capit udang).
Kompleks Kemandungan Lor/Utara
Kori Kamandungan dilihat dari arah halaman Kemandungan Lor
dengan Bale Roto didepannya dan Panggung Sangga Buwana yang menjulang tinggi
sebagai latar belakang.
Kori Brajanala (brojonolo) atau Kori Gapit merupakan pintu
gerbang masuk utama dari arah utara ke dalam halaman Kemandungan utara. Gerbang
ini sekaligus menjadi gerbang cepuri (kompleks dalam istana yang dilingkungi
oleh dinding istana yang disebut baluwarti) yang menghubungkan jalan sapit
urang dengan halaman dalam istana. Gerbang ini dibangun oleh Susuhunan Paku
Buwono III dengan gaya Semar Tinandu. Di sisi kanan dan kiri (barat dan timur)
dari Kori Brajanala sebelah dalam terdapat Bangsal Wisomarto tempat jaga
pengawal istana. Selain itu di timur gerbang ini terdapat menara lonceng. Di
tengah-tengah kompleks ini hanya terdapat halaman kosong. Bangunan yang
terdapat dalam kompleks ini hanya di bagian tepi halaman. Dari halaman ini pula
dapat dilihat sebuah menara megah yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana
(Panggung Songgo Buwono) yang terletak di kompleks berikutnya, Kompleks Sri
Manganti.
Kompleks Sri
Untuk memasuki kompleks ini dari sisi utara harus melalui
sebuah pintu gerbang yang disebut dengan Kori Kamandungan. Di depan sisi kanan
dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca. Di
sisi kanan dan kiri pintu besar ini terdapat cermin besar dan diatasnya
terdapat suatu hiasan yang terdiri dari senjata dan bendera yang ditengahnya
terdapat lambang kerajaan. Hiasan ini disebut dengan Bendero Gulo Klopo. Di
halaman Sri Manganti terdapat dua bangunan utama yaitu Bangsal Smarakatha
disebelah barat dan Bangsal Marcukundha di sebelah timur.
Pada zamannya Bangsal Smarakatha digunakan untuk menghadap
para pegawai menengah ke atas dengan pangkat Bupati Lebet ke atas. Tempat ini
pula menjadi tempat penerimaan kenaikan pangkat para pejabat senior. Sekarang
tempat ini digunakan untuk latihan menari dan mendalang. Bangsal Marcukundha
pada zamannya digunakan untuk menghadap para opsir prajurit, untuk kenaikan
pangkat pegawai dan pejabat yunior, serta tempat untuk menjatuhkan vonis
hukuman bagi kerabat raja. Sekarang tempat ini untuk menyimpan Krobongan
Madirenggo, sebuah tempat untuk upacara sunat/kitan para putra Susuhunan.
Di sisi barat daya Bangsal Marcukundha terdapat sebuah
menara bersegi delapan yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana. Menara yang
memiliki tinggi sekitar tiga puluhan meter ini sebenarnya terletak di dua
halaman sekaligus, halaman Sri Manganti dan halaman Kedhaton. Namun demikian
pintu utamanya terletak di halaman Kedhaton.
Kompleks Kedhaton
Susuhunan Pakubuwono X (membelakangi kamera) mengucapkan
salam perpisahan kepada Sultan Hamengkubuwono VII di halaman Kedhaton, foto
diambil ketika Sultan Hamengkubuwono berkunjung ke Solo beserta dengan Putra
Mahkota dan Sri Paku Alam antara tahun 1910-30. Koleksi Tropenmuseum, Belanda
Kori Sri Manganti menjadi pintu untuk memasuki kompleks
Kedhaton dari utara. Pintu gerbang yang dibangun oleh Susuhunan Pakubuwono IV
pada 1792 ini disebut juga dengan Kori Ageng. Bangunan ini memiliki kaitan erat
dengan Pangung Sangga Buwana secara filosofis. Pintu yang memiliki gaya Semar
Tinandu ini digunakan untuk menunggu tamu-tamu resmi kerajaan. Bagian kanan dan
kiri pintu ini memiliki cermin dan sebuah ragam hias diatas pintu. Halaman
Kedhaton dialasi dengan pasir hitam dari pantai selatan dan ditumbuhi oleh
berbagai pohon langka antara lain 76 batang pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki;
Famili Sapotaceae). Selain itu halaman ini juga dihiasi dengan patung-patung
bergaya eropa. Kompleks ini memiliki bangunan utama diantaranya adalah Sasana
Sewaka, nDalem Ageng Prabasuyasa, Sasana Handrawina, dan Panggung Sangga
Buwana.
Sasana Sewaka aslinya merupakan bangunan peninggalan pendapa
istana Kartasura. Tempat ini pernah mengalami sebuah kebakaran pada tahun 1985.
Di bangunan ini pula Susuhunan bertahta dalam upacara-upacara kebesaran
kerajaan seperti garebeg dan ulang tahun raja. Di sebelah barat Sasana ini
terdapat Sasana Parasdya, sebuah peringgitan. Di sebelah barat Sasana Parasdya
terdapat nDalem Ageng Prabasuyasa. Tempat ini merupakan bangunan inti dan
terpenting dari seluruh Keraton Surakarta Hadiningrat. Di tempat inilah
disemayamkan pusaka-pusaka dan juga tahta raja yang menjadi simbol kerajaan. Di
lokasi ini pula seorang raja bersumpah ketika mulai bertahta sebelum upacara
pemahkotaan dihadapan khalayak di Sitihinggil utara.
Bangunan berikutnya adalah Sasana Handrawina. Tempat ini
digunakan sebagai tempat perjamuan makan resmi kerajaan. Kini bangunan ini
biasa digunakan sebagi tempat seminar maupun gala dinner tamu asing yang datang
ke kota Solo. Bangunan utama lainnya adalah Panggung Sangga Buwana. Menara ini
digunakan sebagai tempat meditasi Susuhunan sekaligus untuk mengawasi benteng
VOC/Hindia Belanda yang berada tidak jauh dari istana. Bangunan yang memiliki
lima lantai ini juga digunakan untuk melihat posisi bulan untuk menentukan awal
suatu bulan. Di puncak atap teratas terdapat ornamen yang melambangkan tahun
dibangunnya menara tertua di kota Surakarta.
Bangunan Sasana Sewaka di dalam halaman Kedhaton pada zaman
Pakubuwono X, bangunan ini dikelilingi dengan patung-patung bergaya Eropa, foto
diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Sebelah barat kompleks Kedhaton merupakan tempat tertutup
bagi masyarakat umum dan terlarang untuk dipublikasikan sehingga tidak banyak
yang mengetahui kepastian sesungguhnya. Kawasan ini merupakan tempat tinggal
resmi raja dan keluarga kerajaan yang masih digunakan hingga sekarang.
Kompleks-kompleks Magangan, dan Sri Manganti, Kemandungan,
serta Sitihinggil Kidul (Selatan)
Kompleks Magangan dahulunya digunakan oleh para calon
pegawai kerajaan. Di tempat ini terdapat sebuah pendapa di tengah-tengah
halaman. Dua kompleks berikutnya, Sri Manganti Kidul/Selatan dan Kemandungan
Kidul/Selatan hanyalah berupa halaman yang digunakan saat upacara pemakaman
raja maupun permaisuri. Kompleks terakhir, Sitihinggil kidul termasuk alun-alun
kidul, memiliki sebuah bangunan kecil. Kini kompleks ini digunakan untuk
memelihara pusaka keraton yang berupa kerbau albino yang disebut dengan Kyai
Slamet.
Warisan Budaya
Para tamu agung pada perhelatan ke empat Pisowanan Agung
Tingalan Dalem Jumenengan SISKS. Pako Boewono XIII
Selain memiliki kemegahan bangunan Keraton Surakarta juga
memiliki suatu warisan budaya yang tak ternilai. Diantarannya adalah
upacara-upacara adat, tari-tarian sakral, musik, dan pusaka. Upacara adat yang
terkenal adalah upacara Garebeg, upacara Sekaten, dan upacara Malam Satu Suro.
Upacara yang berasal dari zaman kerajaan ini hingga sekarang terus dilaksanakan
dan merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilindungi.
Garebeg
Upacara Garebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun
kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan
ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan
Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya
sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah
ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden/gunungan yang terdiri dari
gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).
Gunungan kakung berbentuk seperti kerucut terpancung dengan
ujung sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri dari
sayuran kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan cabai
merah, telur itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering lainnya. Di sisi
kanan dan kirinya dipasangi rangkaian bendera Indonesia dalam ukuran kecil.
Gunungan estri berbentuk seperti keranjang bunga yang penuh dengan rangkaian
bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering yang terbuat dari beras
maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan runcing. Gunungan ini juga
dihiasi bendera Indonesia kecil di sebelah atasnya.
Sekaten
Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan
selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara
ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Menurut
cerita rakyat kata Sekaten berasal dari istilah credo dalam agama Islam,
Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati,
Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di depan
Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas
bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut
dimainkan/dibunyikan (Jw: ditabuh) menandai perayaan sekaten. Akhirnya pada
hari ketujuh upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud. Saat ini selain
upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang dimulai
sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya.
Kirab Mubeng Beteng utawa Malam Satu Suro [sunting]
Malam satu suro dalam masyarakat Jawa adalah suatu perayaan
tahun baru menurut kalender Jawa. Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari
pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya
matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 Suro). Di Keraton
Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (Perarakan
Mengelilingi Benteng Keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kemandungan
utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton
dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman
Kemandungan utara. Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan
diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para
pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan
ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino yang diberi nama Kyai
Slamet yang selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.
Pusaka (heirloom) dan tari-tarian sakral
Tarian Sakral Bedhoyo Ketawang
Keraton Surakarta memiliki sejumlah koleksi pusaka kerajaan
diantaranya berupa singgasana raja, perangkat musik gamelan dan koleksi
senjata. Di antara koleksi gamelan adalah Kyai Guntursari dan Kyai Gunturmadu
yang hanya dimainkan/dibunyikan pada saat upacara Sekaten. Selain memiliki
pusaka keraton Surakarta juga memiliki tari-tarian khas yang hanya dipentaskan
pada upacara-upacara tertentu. Sebagai contoh tarian sakral adalah Bedaya
Ketawang yang dipentaskan pada saat pemahkotaan raja.
Pemangku Adat Jawa Surakarta
Semula keraton Surakarta merupakan Lembaga Istana (Imperial
House) yang mengurusi raja dan keluarga kerajaan disamping menjadi pusat
pemerintahan Kesunanan Surakarta. Setelah Kesunanan Surakarta dinyatakan hapus
oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1946, peran keraton Surakarta tidak lebih
sebagai Pemangku Adat Jawa khususnya garis/gaya Surakarta. Begitu pula
Susuhunan tidak lagi berperan dalam urusan kenegaraan sebagai seorang raja dala
artian politik melainkan sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat, pemimpin
informal kebudayaan. Fungsi keraton pun berubah menjadi pelindung dan penjaga
identitas budaya Jawa khususnya gaya Surakarta. Walaupun dengan fungsi yang
terbatas pada sektor informal namun keraton Surakarta tetap memiliki kharisma
tersendiri di lingkungan masyarakat Jawa khususnya di bekas daerah Kesunanan
Surakarta. Selain itu keraton Surakarta juga memberikan gelar kebangsawanan
kehormatan (honoriscausa) pada mereka yang mempunyai perhatian kepada budaya Jawa
khususnya Surakarta disamping mereka yang berhak karena hubungan darah maupun
karena posisi mereka sebagai pegawai (abdidalem) keraton.
Filosofi dan Mitologi seputar Keraton
Setiap nama bangunan maupun upacara, bentuk bangunan maupun
benda-benda upacara, letak bangunan, begitu juga prosesi suatu upacara dalam
keraton memiliki makna atau arti filosofi masing-masing. Namun sungguh
disayangkan makna-makna tersebut sudah tidak banyak yang mengetahui dan kurang
begitu mendapat perhatian. Beberapa diantaranya akan ditunjukkan dalam paragraf
berikut.
Cermin besar di kanan dan kiri Kori Kemadungan mengadung
makna introspeksi diri. Nama Kemandungan sendiri berasal dari kata mandung yang
memiliki arti berhenti. Nama bangsal Marcukundha berasal dari kata Marcu yang
berarti api dan kundho yang berarti wadah/tempat, sehingga Marcukundho
melambangkan suatu doa/harapan. Menara Panggung Sangga Buwana adalah simbol
Lingga dan Kori Sri Manganti di sebelah baratnya adalah simbol Yoni. Simbol
Lingga-Yoni dalam masyarakat Jawa dipercaya sebagai suatu simbol kesuburan.
Dalam upacara garebeg dikenal dengan adanya sedekah raja yang berupa gunungan.
Gunungan tersebut melambangkan sedekah yang bergunung-gunung.
Selain itu keraton Surakarta juga memiliki mistik dan mitos
serta legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti makna filosofi yang
semakin lenyap, mistik dan mitos serta legenda inipun juga semakin menghilang.
Sebagai salah satu contoh adalah kepercayaan sebagian masyarakat dalam
memperebutkan gunungan saat garebeg. Mereka mempercayai bagian-bagian gunungan
itu dapat mendatangkan tuah berupa keuangan yang baik maupun yang lainnya.
Selain itu ada legenda mengenai usia Nagari Surakarta.
Ketika istana selesai dibangun muncul sebuah ramalan bahwa kerajaan Surakarta
hanya akan berjaya selama dua ratus tahun. Setelah dua ratus tahun maka
kekuasaan raja hanya akan selebar mekarnya sebuah payung (Jw: kari sak megare
payung). Legenda inipun seakan mendapat pengesahan dengan kenyataan yang
terjadi. Apabila dihitung dari penempatan istana secara resmi pada 1745/6 maka
dua ratus tahun kemudian pada 1945 Indonesia merdeka kekuasaan Kesusnanan
benar-benar merosot. Setahun kemudian pada 1946 Kesunanan Surakarta benar-benar
dihapus dan kekuasaan Susuhunan benar-benar habis dan hanya tinggal atas
kerabat dekatnya saja.
Referensi
·
Aart van Beek (1990). Images of Asia: "Life
in the Javanese Kraton". Singapore: Oxford University Press. ISBN
979-497-123-5.
·
Periplus Edition Singapore (1997). Periplus
Adventure Guide "Java Indonesia". Periplus Singapore.
·
Acara budaya dengan judul Pocung dalam episode
Wewangunan Karaton Surakarta Hadiningrat disiarkan oleh JogjaTV [1]
Langganan:
Postingan (Atom)